Jika Bukan Kamu sendiri Yang mengalahkannya, Maka kamu sendiri yang akan terbunuh oleh Waktu

Sabtu, 08 Mei 2010

Berpenampilan/Berpakaian dan Adabnya

¤ Bagi Perempuan

- Berpakaian rapi, sopan dan benar menurut syariat islam. Berkerudung hingga menutup leher dan dada. Pakaian atap: lengan panjang sampai menutup pergelangan tangan. Pakaian bawah: menutup mata kaki (nglembreh) pakaian tidak boleh ketat, tipis/transparan berdasarkan firman Allah dalam al-Qur'an:
> "Katakanlah kepada wanita yang beriman:"hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara farjinya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak darinya. Dan hendaklah mereka memutuskan kain kerudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada ruang mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan...(QS. An-Nur:31)
> " Hai nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu'min :"hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah maha pengampun lagi maha penyayang." (QS. Al-Ahzab:59)
Dan berdasarkan hadist:
"dari shofiah binti abi ubaid sesungguhnya dia menceritakan hadist ini dari umi salamah istri nabi SAW, umi salamah bertanya kepada rasulullah SAW ketika beliau menjelaskan tentang celana bawah, "Adapun bagi perempuan bagaimana ya rasulullah?"nabi menjawab "turunkanlah (nglembreh) satu jengkal. Umi Salamah bertanya lagi " jika sedemikian itu maka akan terlihat (kaki) dari perempuan?" nabi menjawab lagi " maka turunkanlah (nglembreh) sepanjang satu dzira' dan tidak boleh lebih dari itu." (HR. Abu Dawud kitab Al-Libas)
- tidak boleh berpakaian menyerupai laki-laki berdasarkan hadist: "dari bni 'abas ra. berkata rasulullah SAW mela'nati pada laki-laki yang menyerupai perempuan dan dari perempuan yg menyerupai laki-laki." (HR. Al-Bukhori Kitab Al-Libas)
- tidak boleh memakai rambut palsu dan atau memasangkan rambut palsu kepada orang lain.
"Nabi bersabda Allah mela'nati pada perempuan yang menyambung rambut dan minta disambungkan, dan kepada yang mentato dan minta ditato." (HR. Bukhari kitab Al-Libas)
- tidak boleh mencukur gundul pd rambut, ataupun mencukur rambut sehingga menyerupai laki-laki (kalaupun terpaksa harus potong maka maksimal hanya sebatas tulang belikat/dibawah bahu saja)
> "dari ali melarang siapa rasulullah SAW apabila perempuan mencukur gundul pada rambutnya." (HR. An-Nasa'i kitab Az-Zinah)
> "dari bni 'abas ra. berkata rasulullah SAW mela'nati pada laki-laki yang menyerupai perempuan dan dari perempuan yg menyerupai laki-laki." (HR. Al-Bukhori Kitab Al-Libas)
- tidak boleh mencukur alis
" dari alqomah berkata siapa abdullah: Allah mela'nati perempuan yg mentato dan minta ditato, perempuan yg mencukur bulu (rambut) diwajah, yg meratakan gigi untuk kecantikan dg merubah ciptaan Allah yang maha luhur. Dan bagiku tidak akan mela'nati apa yg nabi SAW tdk la'nati, sedangkan nabi sendiri ada didalam kitabillah: dan apa2 yg datang (telah diajarkan) dari rasulmu maka ambillah." (HR. Al-Bukhari kitab Al-Libas)
- tidak berdandan/bersolek secara berlebihan
- tidak boleh memakai wangi-wangian yang semerbak baunya
"dari imran bin hushoin sesungguhnya nabi SAW bersabda: aku tidak mengenakan pelana (kuda/onta) yg terbuat dari sutra, tidak memakai pakaian mu'ashfar (diberi pewarna kuning mu'ashfar) dan tidak memakai baju gamis yg dihiasi sutra. Kotadah berkata: dan mengisyaratkan nabi pd baju gamisnya hasan. Imran berkata Nabi bersabda ingatlah wangi-wangian lelaki itu berbau semerbak dan tidak berwarna, adapun minyak wangi perempuan itu berwarna dan berbau tidak menyengat (semerbak). Sa'id berkata diperlihatkan kepada kotadah, kotadah berkata sesungguhnya orang-orang mengartikan sabda nabi didalam minyak wangi perempuan adalah ketika perempuan itu keluar rumah maka apabila ada disisi suaminya (didalam rumah) maka dipersilahkan memakai minyak wangi yang dia kehendaki." (HR. Abu Dawud kitab Al-Libas)

Pepatah jawa juga mengatakan "ajining diri ana ing lati, ajining raga ana ing busana " jadi apabila kita ingin dihargai orang lain maka supaya bisa menjaga lidah dan penampilan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.