Jika Bukan Kamu sendiri Yang mengalahkannya, Maka kamu sendiri yang akan terbunuh oleh Waktu

Sabtu, 24 April 2010

PESAN UNTUK MAWAR

Serasa teriris hati ini
Tersayat pula nurani ini
Demi sebuah kabar
Dari sang mawar

Kini tak ada lagi beringin
Pohon naungan kala malam yg dingin
Naungan kala panas terik mentari
Naungan kala datang terpaan angin

Terlantar sendiri di tanah bebatu...

Jangan sedih tegarlah untukku
Panas mentari kanberlalu seiring datangnya senja
Dingin malam kan berlalu kala pagi menyambut
Angin takkan menerpamu selama akarmu masih ada

Ingat selalu kataku yg tak pernah lelah ku ucap...

Jika panas mentari datang
Sambutlah dg senyum indah
Maka akan ada awan putih datang
Menaungimu dari panas terik siang

Jika angin datang
Rasakan kesejukannya
Maka akan ada damai
Yang menyelimuti

Jangan takut jika angin mengubah awan menjadi hitam
Karena awan akan tetap menjadi naunganmu sekarang
Mendung yang terjadi akan membawakanmu air surga
Pelepas dahaga yg menyerang

Jika dingin malam menyerang
Maka tengok yg ada diatas
Rembulan kanmenemanimu dg senyumnya
Hilangkan rasa dingin yg ada

Tunjuk satu bintang yg terang
Ingat malam yang lalu
Saat kebersamaan kita berdua
Dimana kita titipkan persahabatan kita disitu

Yakinlah kokohkan dg akarmu
Satu janji dariku
Akan ada tangan lembut
Memetikmu dari situ

Pot indah kan jadi tempatmu
Istana kan jadi rumahmu
Setiap mata yg nantinya menatapmu
Akan terkagum-kagum untukmu

Dan untuk saat ini...

Tetaplah begitu dan jgn menangis
Tetaplah harum nan wangi
Tetaplah jadi mawarku
Berkembang dan berbungalah untukku...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.