Alkisah, di sebuah kerajaan kecil ada seorang Pemuda desa yang jujur dan idealis tengah menanjak karirnya. Setelah beberapa tahun mengabdi, dia di promosikan sebagai pejabat pengawas keuangan kerajaan. Tugas sehari-harinya mengawasi aliran pajak yang masuk ke kas kerajaan.
Sebagai pengawas keuangan, pemuda itu dihormati dan disegani. Namu, pekerjaannya itu memberinya beban dan target berat. Dia harus mengatasi kebocoran keuangan dan menindak pejabat korup. Akibatnya, dia sering mendapat ancaman dan tekanan.
Hati Sang Pemuda mulai gundah dan goyah. “Jabatanku sekarang cukup terpandang, tetapi konsekuensinya sangat berat. Bagaimana mempertahankan jabatan tapi tidak menanggung beban seberat ini?” tanyanya dalam hati.
Setelah merenung dan tidak menemukan jawaban, Pemuda itu menemui seorang Kakek bijaksana di kampung halamannya untuk meminta nasihat.
Kakek bijak itu memberi sebuah keranjang besar. “Ayo, panggul keranjang ini dan ikuti Aku” perintahnya.
Meski awalnya ragu, Pemuda itu mengikuti perintah tadi. Kakek bijak mengajak dia menyusuri jalan-jalan pedesaan. Sambil berjalan, Si Pemuda diminta memasukkan batu-batuan yang berserakan di jalan ke dalam keranjang. Setelah cukup jauh berjalan, keranjang itu hampir di penuhi batu-batuan. Si Pemuda pun mulai tersengal-sengal dan jalannya terseok-seok.
“Apa beban di pundakmu semakin berat?” Kakek bijak bertanya.
“Ya,, pasti lah Kek! Pundak…. pundak Saya mau copot rasanya,” jawab Si Pemuda tersengal-sengal.
Begitu tiba di pohon rindang, Si Kakek meminta Pemuda itu beristirahat dan menaruh keranjangnya.
“Keranjang dan batu-batu itu hampir sama seperti kehidupanmu saat ini. Saat lahir, Engkau sama seperti keranjang kosong. Lalu dalam perjalanan hidupmu, kau pungut apa pun yang engkau temukan atau inginkan, lalu memasukkan ke keranjang kehidupanmu. Termasuk keluarga, pekerjaan, tanggung jawab dan idealisme. Semua ada ‘harganya’. Semakin jauh perjalanan hidupmu, semakin berat keranjang kehidupanmu,” jelas Si Kakek panjang lebar.
“Bagaimana supaya keranjangku bisa lebih ringan, Kek?” tanya Si Pemuda.
Bukannya menjawab, si Kakek malah bertanya, “Maukah kamu meninggalkan semua yang dimiliki saat ini, seperti keluarga, jabatan, idealisme atau mimpi-mimpimu?”
Anak muda itu menggelengkan kepala, “Saya masih punya hasrat besar untuk membersihkan kerajaan dari para koruptor,” jawab Si Pemuda.
“Sepanjang kehidupan, masalah, kesulitan, hambatan, dan tantangan selalu ada. Tidak ada kehidupan tanpa itu semua. Setiap kali kita berhasil melewati suatu masalah, kita tumbuh lebih matang. Lalu muncul ujian baru, begitu seterusnya. Itulah kehidupan,” jelas Si Kakek bijak.
Pemuda itu manggut-manggut dan mulai mendapat gambaran. Si Kakek melanjutkan, “Semakin besar prestasi kita, semakin besar pula beban di pundak kita. Nasihatku, bila semua yang engkau peroleh tidak ingin kau lepaskan, terimalah konsekuensinya. Tapi, jangan anggap lagi sebagai beban semata, anggaplah itu sebagai tanggung jawab yang membahagiakan. Maka, seberat apa pun beban itu, kamu tidak akan begitu merasakannya lagi.”
Begitu penting tanggung jawab dalam kehidupan. Sebagai ibu rumah tangga, kepala keluarga, anak, pejabat pemerintah, pimpinan perusahaan, pengusaha, pedagang atau karyawan, kita tak bisa lari dari keranjang beban keidupan. Semua memiliki fungsi dan tanggung jawab sendiri-sendiri.
Orang-orang sukses adalah orang yang bertanggung jawab. Mereka melihat tanggung jawab sebagai ‘tantangan’ yang harus di hadapi. Mereka juga memandang tanggung jawab dan beban di dalamnya sebagai sebuah ‘peluang’ yang sesungguhnya ada di mana-mana, dan menghampiri siapa saja dalam berbagai wujud.
Jangan mudah mengeluh, menyerah atau patah semangat jika mendapat tanggung jawab, tantangan, serta konsekuensi beban yang terkandung di dalamnya.
Sumber : Andrie Wongso
Jika Bukan Kamu sendiri Yang mengalahkannya, Maka kamu sendiri yang akan terbunuh oleh Waktu
Minggu, 25 April 2010
Orang Pinter Itu...
Tema
al-Hadist
Rasulullah SAW bersabda adapun orang yg pandai adl orang yg mau mengkoreksi atas kesalahan dirinya dan beramal untuk (kehidupan) sesudah matinya, dan adapun orang yg bodoh adl orang yg mengikuti hawa nafsunya, kemudian dia berangan2 itu semua atas kehendak dr Allah. ( HR. Ibnu Majah dlm kitab Az-Zuhud:2:1423)
Menjadi Orang Pintar
Tema
al-Hadist
Dari ibnu umar berkata ada aku bersama rasulullah SAW maka datang seorang laki2 dr golongan anshor maka mengucapkan salam dia atas nabi SAW kemudian dia berkata: wahai rosulullah org iman yg bagaimanakah yg paling utama? Nabipun menjawab: yg paling bagus akhlaknya (budi pekertinya)
Laki2 itu bertanya lagi: trus org iman yg mn yg paling cerdas (pandai)? Nabipun menjawab: org yg paling banyak mengingat mati, dan lebih bagusnya orang trhadap sesuatu adl persiapan untuk sesudah mati nanti, demikian itulah org iman yg cerdas (HR. Ibnu Majah dlm kitab Az-Zuhud:2:1423)
Lihat Selengkapnya
Laki2 itu bertanya lagi: trus org iman yg mn yg paling cerdas (pandai)? Nabipun menjawab: org yg paling banyak mengingat mati, dan lebih bagusnya orang trhadap sesuatu adl persiapan untuk sesudah mati nanti, demikian itulah org iman yg cerdas (HR. Ibnu Majah dlm kitab Az-Zuhud:2:1423)
Lihat Selengkapnya
Wanita Sholehah
Pernahkah saudara-saudara melihat seorang bidadari? Bidadari yang bermata jeli. Yang kabarnya sangat indah dan jelita. Saya yakin kita semua belum pernah melihatnya. Kalau begitu mari kita ikuti percakapan antara Rasulullah sallallahu’alaihi wa sallam dan Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha tentang sifat-sifat bidadari yang bermata jeli.
—-
Imam Ath-Thabrany mengisahkan dalam sebuah hadist, dari Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha, dia berkata, “Saya berkata, ‘Wahai Rasulullah, jelaskanlah kepadaku firman Allah tentang bidadari-bidadari yang bermata jeli’.”
Beliau menjawab, “Bidadari yang kulitnya putih, matanya jeli dan lebar, rambutnya berkilai seperti sayap burung nasar.”
Saya berkata lagi, “Jelaskan kepadaku tentang firman Allah, ‘Laksana mutiara yang tersimpan baik’.” (Al-waqi’ah : 23)
Beliau menjawab, “Kebeningannya seperti kebeningan mutiara di kedalaman lautan, tidak pernah tersentuh tangan manusia.”
Saya berkata lagi, “Wahai Rasulullah, jelaskan kepadaku firman Allah, ‘Di dalam surga-surga itu ada bidadari-bidadari yang baik-baik lagi cantik-cantik’.” (Ar-Rahman : 70)
Beliau menjawab, “Akhlaknya baik dan wajahnya cantik jelita”
Saya berkata lagi, Jelaskan kepadaku firman Allah, ‘Seakan-akan mereka adalah telur (burung onta) yang tersimpan dengan baik’.” (Ash-Shaffat : 49)
Beliau menjawab, “Kelembutannya seperti kelembutan kulit yang ada di bagian dalam telur dan terlindung kulit telur bagian luar, atau yang biasa disebut putih telur.”
Saya berkata lagi, “Wahai Rasulullah, jelaskan kepadaku firman Allah, ‘Penuh cinta lagi sebaya umurnya’.” (Al-Waqi’ah : 37)
Beliau menjawab, “Mereka adalah wanita-wanita yang meninggal di dunia pada usia lanjut, dalam keadaan rabun dan beruban. Itulah yang dijadikan Allah tatkala mereka sudah tahu, lalu Dia menjadikan mereka sebagai wanita-wanita gadis, penuh cinta, bergairah, mengasihi dan umurnya sebaya.”
Saya bertanya, “Wahai Rasulullah, manakah yang lebih utama, wanita dunia ataukah bidadari yang bermata jeli?”
Beliau menjawab, “Wanita-wanita dunia lebih utama daripada bidadari-bidadari yang bermata jeli, seperti kelebihan apa yang tampak daripada apa yang tidak tampak.”
Saya bertanya, “Karena apa wanita dunia lebih utama daripada mereka?”
Beliau menjawab, “Karena shalat mereka, puasa dan ibadah mereka kepada Allah. Allah meletakkan cahaya di wajah mereka, tubuh mereka adalah kain sutera, kulitnya putih bersih, pakaiannya berwarna hijau, perhiasannya kekuning-kuningan, sanggulnya mutiara dan sisirnya terbuat dari emas. Mereka berkata, ‘Kami hidup abadi dan tidak mati, kami lemah lembut dan tidak jahat sama sekali, kami selalu mendampingi dan tidak beranjak sama sekali, kami ridha dan tidak pernah bersungut-sungut sama sekali. Berbahagialah orang yang memiliki kami dan kami memilikinya.’.”
Saya berkata, “Wahai Rasulullah, salah seorang wanita di antara kami pernah menikah dengan dua, tiga, atau empat laki-laki lalu meninggal dunia. Dia masuk surga dan mereka pun masuk surga pula. Siapakah di antara laki-laki itu yang akan menjadi suaminya di surga?”
Beliau menjawab, “Wahai Ummu Salamah, wanita itu disuruh memilih, lalu dia pun memilih siapa di antara mereka yang akhlaknya paling bagus, lalu dia berkata, ‘Wahai Rabb-ku, sesungguhnya lelaki inilah yang paling baik akhlaknya tatkala hidup bersamaku di dunia. Maka nikahkanlah aku dengannya’. Wahai Ummu Salamah, akhlak yang baik itu akan pergi membawa dua kebaikan, dunia dan akhirat.”
—-
Sungguh indah perkataan Rasulullah sallallahu’alaihi wa sallam yang menggambarkan tentang bidadari bermata jeli. Namun betapa lebih indah lagi dikala beliau mengatakan bahwa wanita dunia yang taat kepada Allah lebih utama dibandingkan seorang bidadari. Ya, bidadari saudaraku.
Sungguh betapa mulianya seorang muslimah yang kaffah diin islamnya. Mereka yang senantiasa menjaga ibadah dan akhlaknya, senantiasa menjaga keimanan dan ketaqwaannya kepada Allah. Sungguh, betapa indah gambaran Allah kepada wanita shalehah, yang menjaga kehormatan diri dan suaminya. Yang tatkala cobaan dan ujian menimpa, hanya kesabaran dan keikhlasan yang ia tunjukkan. Di saat gemerlap dunia kian dahsyat menerpa, ia tetap teguh mempertahankan keimanannya.
Sebaik-baik perhiasan ialah wanita salehah. Dan wanita salehah adalah mereka yang menerapkan islam secara menyeluruh di dalam dirinya, sehingga kelak ia menjadi penyejuk mata bagi orang-orang di sekitarnya. Senantiasa merasakan kebaikan di manapun ia berada. Bahkan seorang “Aidh Al-Qarni menggambarkan wanita sebagai batu-batu indah seperti zamrud, berlian, intan, permata, dan sebagainya di dalam bukunya yang berjudul “Menjadi wanita paling bahagia”.
Subhanallah. Tak ada kemuliaan lain ketika Allah menyebutkan di dalam al-quran surat an-nisa ayat 34, bahwa wanita salehah adalah yang tunduk kepada Allah dan menaati suaminya, yang sangat menjaga di saat ia tak hadir sebagaimana yang diajarkan oleh Allah.
Dan bidadari pun cemburu kepada mereka karena keimanan dan kemuliaannya. Bagaimana caranya agar menjadi wanita salehah? Tentu saja dengan melakukan apa yang diperintahkan Allah dan menjauhi segala laranganNya. Senantiasa meningkatkan kualitas diri dan menularkannya kepada orang lain. Wanita dunia yang salehah kelak akan menjadi bidadari-bidadari surga yang begitu indah.
Duhai saudariku muslimah, maukah engkau menjadi wanita yang lebih utama dibanding bidadari? Allah meletakkan cahaya di atas wajahmu dan memuliakanmu di surga menjadi bidadari-bidadari surga. Maka, berlajarlah dan tingkatkanlah kualitas dirimu, agar Allah ridha kepadamu
—-
Imam Ath-Thabrany mengisahkan dalam sebuah hadist, dari Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha, dia berkata, “Saya berkata, ‘Wahai Rasulullah, jelaskanlah kepadaku firman Allah tentang bidadari-bidadari yang bermata jeli’.”
Beliau menjawab, “Bidadari yang kulitnya putih, matanya jeli dan lebar, rambutnya berkilai seperti sayap burung nasar.”
Saya berkata lagi, “Jelaskan kepadaku tentang firman Allah, ‘Laksana mutiara yang tersimpan baik’.” (Al-waqi’ah : 23)
Beliau menjawab, “Kebeningannya seperti kebeningan mutiara di kedalaman lautan, tidak pernah tersentuh tangan manusia.”
Saya berkata lagi, “Wahai Rasulullah, jelaskan kepadaku firman Allah, ‘Di dalam surga-surga itu ada bidadari-bidadari yang baik-baik lagi cantik-cantik’.” (Ar-Rahman : 70)
Beliau menjawab, “Akhlaknya baik dan wajahnya cantik jelita”
Saya berkata lagi, Jelaskan kepadaku firman Allah, ‘Seakan-akan mereka adalah telur (burung onta) yang tersimpan dengan baik’.” (Ash-Shaffat : 49)
Beliau menjawab, “Kelembutannya seperti kelembutan kulit yang ada di bagian dalam telur dan terlindung kulit telur bagian luar, atau yang biasa disebut putih telur.”
Saya berkata lagi, “Wahai Rasulullah, jelaskan kepadaku firman Allah, ‘Penuh cinta lagi sebaya umurnya’.” (Al-Waqi’ah : 37)
Beliau menjawab, “Mereka adalah wanita-wanita yang meninggal di dunia pada usia lanjut, dalam keadaan rabun dan beruban. Itulah yang dijadikan Allah tatkala mereka sudah tahu, lalu Dia menjadikan mereka sebagai wanita-wanita gadis, penuh cinta, bergairah, mengasihi dan umurnya sebaya.”
Saya bertanya, “Wahai Rasulullah, manakah yang lebih utama, wanita dunia ataukah bidadari yang bermata jeli?”
Beliau menjawab, “Wanita-wanita dunia lebih utama daripada bidadari-bidadari yang bermata jeli, seperti kelebihan apa yang tampak daripada apa yang tidak tampak.”
Saya bertanya, “Karena apa wanita dunia lebih utama daripada mereka?”
Beliau menjawab, “Karena shalat mereka, puasa dan ibadah mereka kepada Allah. Allah meletakkan cahaya di wajah mereka, tubuh mereka adalah kain sutera, kulitnya putih bersih, pakaiannya berwarna hijau, perhiasannya kekuning-kuningan, sanggulnya mutiara dan sisirnya terbuat dari emas. Mereka berkata, ‘Kami hidup abadi dan tidak mati, kami lemah lembut dan tidak jahat sama sekali, kami selalu mendampingi dan tidak beranjak sama sekali, kami ridha dan tidak pernah bersungut-sungut sama sekali. Berbahagialah orang yang memiliki kami dan kami memilikinya.’.”
Saya berkata, “Wahai Rasulullah, salah seorang wanita di antara kami pernah menikah dengan dua, tiga, atau empat laki-laki lalu meninggal dunia. Dia masuk surga dan mereka pun masuk surga pula. Siapakah di antara laki-laki itu yang akan menjadi suaminya di surga?”
Beliau menjawab, “Wahai Ummu Salamah, wanita itu disuruh memilih, lalu dia pun memilih siapa di antara mereka yang akhlaknya paling bagus, lalu dia berkata, ‘Wahai Rabb-ku, sesungguhnya lelaki inilah yang paling baik akhlaknya tatkala hidup bersamaku di dunia. Maka nikahkanlah aku dengannya’. Wahai Ummu Salamah, akhlak yang baik itu akan pergi membawa dua kebaikan, dunia dan akhirat.”
—-
Sungguh indah perkataan Rasulullah sallallahu’alaihi wa sallam yang menggambarkan tentang bidadari bermata jeli. Namun betapa lebih indah lagi dikala beliau mengatakan bahwa wanita dunia yang taat kepada Allah lebih utama dibandingkan seorang bidadari. Ya, bidadari saudaraku.
Sungguh betapa mulianya seorang muslimah yang kaffah diin islamnya. Mereka yang senantiasa menjaga ibadah dan akhlaknya, senantiasa menjaga keimanan dan ketaqwaannya kepada Allah. Sungguh, betapa indah gambaran Allah kepada wanita shalehah, yang menjaga kehormatan diri dan suaminya. Yang tatkala cobaan dan ujian menimpa, hanya kesabaran dan keikhlasan yang ia tunjukkan. Di saat gemerlap dunia kian dahsyat menerpa, ia tetap teguh mempertahankan keimanannya.
Sebaik-baik perhiasan ialah wanita salehah. Dan wanita salehah adalah mereka yang menerapkan islam secara menyeluruh di dalam dirinya, sehingga kelak ia menjadi penyejuk mata bagi orang-orang di sekitarnya. Senantiasa merasakan kebaikan di manapun ia berada. Bahkan seorang “Aidh Al-Qarni menggambarkan wanita sebagai batu-batu indah seperti zamrud, berlian, intan, permata, dan sebagainya di dalam bukunya yang berjudul “Menjadi wanita paling bahagia”.
Subhanallah. Tak ada kemuliaan lain ketika Allah menyebutkan di dalam al-quran surat an-nisa ayat 34, bahwa wanita salehah adalah yang tunduk kepada Allah dan menaati suaminya, yang sangat menjaga di saat ia tak hadir sebagaimana yang diajarkan oleh Allah.
Dan bidadari pun cemburu kepada mereka karena keimanan dan kemuliaannya. Bagaimana caranya agar menjadi wanita salehah? Tentu saja dengan melakukan apa yang diperintahkan Allah dan menjauhi segala laranganNya. Senantiasa meningkatkan kualitas diri dan menularkannya kepada orang lain. Wanita dunia yang salehah kelak akan menjadi bidadari-bidadari surga yang begitu indah.
Duhai saudariku muslimah, maukah engkau menjadi wanita yang lebih utama dibanding bidadari? Allah meletakkan cahaya di atas wajahmu dan memuliakanmu di surga menjadi bidadari-bidadari surga. Maka, berlajarlah dan tingkatkanlah kualitas dirimu, agar Allah ridha kepadamu
Jendela Rumah Sakit
Tema
kisah motivasi,
Renungan
Dua orang pria, keduanya menderita sakit keras, sedang dirawat di sebuah kamar rumah sakit. Seorang diantaranya menderita suatu penyakit yang mengharuskannya duduk di tempat tidur selama 1 jam di setiap sore untuk mengosongkan cairan dari paru-parunya. Kebetulan, tempat tidurnya berada tepat di sisi jendela satu-satunya yang ada di kamar itu.
Sedangkan pria yang lain harus berbaring lurus di atas punggungnya.
Setiap hari mereka saling bercakap-cakap selama berjam-jam. Mereka membicarakan istri dan keluarga, rumah, pekerjaan, keterlibatan mereka di ketentaraan, dan tempat-tempat yang pernah mereka kunjungi selama liburan.
Setiap sore, ketika pria yang tempat tidurnya berada dekat jendela diperbolehkan untuk duduk, ia menceritakan tentang apa yang terlihat di luar jendela kepada rekan sekamarnya. Selama satu jam itulah, pria ke dua merasa begitu senang dan bergairah membayangkan betapa luas dan indahnya semua kegiatan dan warna-warna indah yang ada di luar sana.
“Di luar jendela, tampak sebuah taman dengan kolam yang indah. Itik dan angsa berenang-renang cantik, sedangkan anak-anak bermain dengan perahu-perahu mainan. Beberapa pasangan berjalan bergandengan di tengah taman yang dipenuhi dengan berbagai macam bunga berwarnakan pelangi.
Sebuah pohon tua besar menghiasi taman itu. Jauh di atas sana terlihat kaki langit kota yang mempesona. Suatu senja yang indah.”
Pria pertama itu menceritakan keadaan di luar jendela dengan detil, sedangkan pria yang lain berbaring memejamkan mata membayangkan semua keindahan pemandangan itu. Perasaannya menjadi lebih tenang, dalam menjalani kesehariannya di rumah sakit itu. Semangat hidupnya menjadi lebih kuat, percaya dirinya bertambah.
Pada suatu sore yang lain, pria yang duduk di dekat jendela menceritakan tentang parade karnaval yang sedang melintas. Meski pria ke dua tidak dapat mendengar suara parade itu, namun ia dapat melihatnya melalui pandangan mata pria yang pertama yang menggambarkan semua itu dengan kata-kata yang indah.
Begitulah seterusnya, dari hari ke hari. Dan, satu minggu pun berlalu.
Suatu pagi, perawat datang membawa sebaskom air hangat untuk mandi. Ia mendapati ternyata pria yang berbaring di dekat jendela itu telah meninggal dunia dengan tenang dalam tidurnya. Perawat itu menjadi sedih lalu memanggil perawat lain untuk memindahkannya ke ruang jenazah. Kemudian pria yang ke dua ini meminta pada perawat agar ia bisa dipindahkan ke tempat tidur di dekat jendela itu. Perawat itu menuruti kemauannya dengan senang hati dan mempersiapkan segala sesuatunya. Ketika semuanya selesai, ia meninggalkan pria tadi seorang diri dalam kamar.
Dengan perlahan dan kesakitan, pria ini memaksakan dirinya untuk bangun. Ia ingin sekali melihat keindahan dunia luar melalui jendela itu. Betapa senangnya, akhirnya ia bisa melihat sendiri dan menikmati semua keindahan itu. Hatinya tegang, perlahan ia menjengukkan kepalanya ke jendela di samping tempat tidurnya. Apa yang dilihatnya? Ternyata, jendela itu menghadap ke sebuah TEMBOK KOSONG!!!
Ia berseru memanggil perawat dan menanyakan apa yang membuat teman pria yang sudah wafat tadi bercerita seolah-olah melihat semua pemandangan yang luar biasa indah di balik jendela itu. Perawat itu menjawab bahwa sesungguhnya pria tadi adalah seorang yang buta bahkan tidak bisa melihat tembok sekalipun.
“Barangkali ia ingin memberimu semangat hidup” kata perawat itu.
*Renungan:
Kita percaya, setiap kata selalu bermakna bagi setiap orang yang mendengarnya. Setiap kata, adalah layaknya pemicu, yang mampu menelisik sisi terdalam hati manusia, dan membuat kita melakukan sesuatu. Kata-kata akan selalu memacu dan memicu kita untuk menggerakkan setiap anggota tubuh kita, dalam berpikir, dan bertindak.
Kita percaya, dalam kata-kata, tersimpan kekuatan yang dahsyat. Dan kita telah sama-sama melihatnya dalam cerita tadi. Kekuatan kata-kata, akan selalu hadir pada kita yang percaya.
Kita percaya, kata-kata yang santun, sopan, penuh dengan motivasi, bernilai dukungan, memberikan kontribusi positif dalam setiap langkah manusia. Ujaran-ujaran yang bersemangat, tutur kata yang membangun, selalu menghadirkan sisi terbaik dalam hidup kita. Ada hal-hal yang mempesona saat kita mampu memberikan kebahagiaan kepada orang lain. Menyampaikan keburukan, sebanding dengan setengah kemuraman, namun menyampaikan kebahagiaan akan melipatgandakan kebahagiaan itu sendiri.
[ ZoomBastic.com ]
Sedangkan pria yang lain harus berbaring lurus di atas punggungnya.
Setiap hari mereka saling bercakap-cakap selama berjam-jam. Mereka membicarakan istri dan keluarga, rumah, pekerjaan, keterlibatan mereka di ketentaraan, dan tempat-tempat yang pernah mereka kunjungi selama liburan.
Setiap sore, ketika pria yang tempat tidurnya berada dekat jendela diperbolehkan untuk duduk, ia menceritakan tentang apa yang terlihat di luar jendela kepada rekan sekamarnya. Selama satu jam itulah, pria ke dua merasa begitu senang dan bergairah membayangkan betapa luas dan indahnya semua kegiatan dan warna-warna indah yang ada di luar sana.
“Di luar jendela, tampak sebuah taman dengan kolam yang indah. Itik dan angsa berenang-renang cantik, sedangkan anak-anak bermain dengan perahu-perahu mainan. Beberapa pasangan berjalan bergandengan di tengah taman yang dipenuhi dengan berbagai macam bunga berwarnakan pelangi.
Sebuah pohon tua besar menghiasi taman itu. Jauh di atas sana terlihat kaki langit kota yang mempesona. Suatu senja yang indah.”
Pria pertama itu menceritakan keadaan di luar jendela dengan detil, sedangkan pria yang lain berbaring memejamkan mata membayangkan semua keindahan pemandangan itu. Perasaannya menjadi lebih tenang, dalam menjalani kesehariannya di rumah sakit itu. Semangat hidupnya menjadi lebih kuat, percaya dirinya bertambah.
Pada suatu sore yang lain, pria yang duduk di dekat jendela menceritakan tentang parade karnaval yang sedang melintas. Meski pria ke dua tidak dapat mendengar suara parade itu, namun ia dapat melihatnya melalui pandangan mata pria yang pertama yang menggambarkan semua itu dengan kata-kata yang indah.
Begitulah seterusnya, dari hari ke hari. Dan, satu minggu pun berlalu.
Suatu pagi, perawat datang membawa sebaskom air hangat untuk mandi. Ia mendapati ternyata pria yang berbaring di dekat jendela itu telah meninggal dunia dengan tenang dalam tidurnya. Perawat itu menjadi sedih lalu memanggil perawat lain untuk memindahkannya ke ruang jenazah. Kemudian pria yang ke dua ini meminta pada perawat agar ia bisa dipindahkan ke tempat tidur di dekat jendela itu. Perawat itu menuruti kemauannya dengan senang hati dan mempersiapkan segala sesuatunya. Ketika semuanya selesai, ia meninggalkan pria tadi seorang diri dalam kamar.
Dengan perlahan dan kesakitan, pria ini memaksakan dirinya untuk bangun. Ia ingin sekali melihat keindahan dunia luar melalui jendela itu. Betapa senangnya, akhirnya ia bisa melihat sendiri dan menikmati semua keindahan itu. Hatinya tegang, perlahan ia menjengukkan kepalanya ke jendela di samping tempat tidurnya. Apa yang dilihatnya? Ternyata, jendela itu menghadap ke sebuah TEMBOK KOSONG!!!
Ia berseru memanggil perawat dan menanyakan apa yang membuat teman pria yang sudah wafat tadi bercerita seolah-olah melihat semua pemandangan yang luar biasa indah di balik jendela itu. Perawat itu menjawab bahwa sesungguhnya pria tadi adalah seorang yang buta bahkan tidak bisa melihat tembok sekalipun.
“Barangkali ia ingin memberimu semangat hidup” kata perawat itu.
*Renungan:
Kita percaya, setiap kata selalu bermakna bagi setiap orang yang mendengarnya. Setiap kata, adalah layaknya pemicu, yang mampu menelisik sisi terdalam hati manusia, dan membuat kita melakukan sesuatu. Kata-kata akan selalu memacu dan memicu kita untuk menggerakkan setiap anggota tubuh kita, dalam berpikir, dan bertindak.
Kita percaya, dalam kata-kata, tersimpan kekuatan yang dahsyat. Dan kita telah sama-sama melihatnya dalam cerita tadi. Kekuatan kata-kata, akan selalu hadir pada kita yang percaya.
Kita percaya, kata-kata yang santun, sopan, penuh dengan motivasi, bernilai dukungan, memberikan kontribusi positif dalam setiap langkah manusia. Ujaran-ujaran yang bersemangat, tutur kata yang membangun, selalu menghadirkan sisi terbaik dalam hidup kita. Ada hal-hal yang mempesona saat kita mampu memberikan kebahagiaan kepada orang lain. Menyampaikan keburukan, sebanding dengan setengah kemuraman, namun menyampaikan kebahagiaan akan melipatgandakan kebahagiaan itu sendiri.
[ ZoomBastic.com ]
19 Keutamaan dari Wanita...
1. Doa wanita itu lebih makbul daripada lelaki karena sifat penyayang yang lebih kuat daripada lelaki. Ketika ditanya kepada Rasulullah SAW akan hal tersebut, jawab baginda , ” Ibu lebih penyayang daripada bapak dan doa orang yang penyayang tidak akan sia-sia.”
2. Wanita yang salehah (baik) itu lebih baik daripada 1000 lelaki yang saleh.
3. Barangsiapa yang menggembirakan anak perempuannya, derajatnya seumpama orang yang senantiasa menangis karena takut akan Allah .Dan orang yang takut akan Allah SWT akan diharamkan api neraka ke atas tubuhnya.
4. Wanita yang tinggal bersama anak-anaknya akan tinggal bersama aku (Rasulullah saw di dalam syurga);
5. Barangsiapa membawa hadiah (barang makanan dari pasar ke rumah lalu diberikan kepada keluarganya) maka pahalanya seperti melakukan amalan bersedekah.Hendaklah mendahulukan anak perempuan daripada anak lelaki.
6. Surga itu di bawah telapak kaki ibu;
7. Barangsiapa mempunyai tiga anak perempuan atau tiga saudara perempuan atau dua anak perempuan atau dua saudara perempuan lalu dia bersikap ihsan dalam pergaulan dengan mereka dan mendidik mereka dengan penuh rasa takwa serta sikap bertanggungjawab, maka baginya adalah surga.
8. Apabila memanggil akan dirimu dua orang ibu bapakmu, maka jawablah panggilan ibumu terlebih dahulu.
9. Daripada Aisyah r.a.” Barangsiapa yang diuji dengan sesuatu daripada anak-anak perempuannya lalu dia berbuat baik kepada mereka, maka mereka akan menjadi penghalang baginya daripada api neraka.
10. Wanita yang taat berkhidmat kepada suaminya akan tertutuplah pintu-pintu neraka dan terbuka pintu-pintu surga. Masuklah dari mana saja pintu yang dia kehendaki dengan tidak dihisab.
11. Wanita yang taat pada suaminya, maka semua ikan-ikan di laut, burung di udara, malaikat di langit, matahari dan bulan semua beristighfar baginya selama dia taat kepada suaminya serta menjaga salat dan puasanya
12. Aisyah r.a berkata, “Aku bertanya kepada Rasulullah, siapakah yang lebih besar haknya terhadap wanita?” Jawab Rasulullah SAW “Suaminya.” ” Siapa pula berhak terhadap lelaki?” Jawab Rasulullah SAW, “Ibunya.”
13. Perempuan apabila sembahyang lima waktu, puasa di bulan Ramadhan, memelihara kehormatannya serta kepada suaminya, masuklah dia dari pintu surga mana saja yang dikehendaki.
14. Tiap perempuan yang menolong suaminya dalam urusan agama, maka Allah SWT memasukkan dia ke dalam surga terlebih dahulu daripada suaminya (10,000 tahun).
15. Apabila seseorang perempuan mengandung janin dalam rahimnya, maka beristighfarlah para malaikat untuknya. Allah SWT mencatatkan baginya setiap hari dengan 1,000 kebajikan dan menghapuskan darinya 1,000 kejahatan.
16. Apabila seseorang perempuan mulai sakit hendak bersalin, maka Allah SWT mencatatkan baginya pahala orang yang berjihad pada jalan Allah.
17. Apabila seseorang perempuan melahirkan anak, keluarlah dia dari dosa-dosa seperti keadaan ibunya melahirkannya.
18. Apabila telah lahir anak lalu disusui, maka bagi ibu itu setiap satu tegukan daripada susunya diberi satu kebajikan.
19. Apabila semalaman seorang ibu tidak tidur dan memelihara anaknya yang sakit, maka Allah SWT memberinya pahala seperti memerdekakan 70 orang hamba dengan ikhlas untuk membela agama Allah SWT.
2. Wanita yang salehah (baik) itu lebih baik daripada 1000 lelaki yang saleh.
3. Barangsiapa yang menggembirakan anak perempuannya, derajatnya seumpama orang yang senantiasa menangis karena takut akan Allah .Dan orang yang takut akan Allah SWT akan diharamkan api neraka ke atas tubuhnya.
4. Wanita yang tinggal bersama anak-anaknya akan tinggal bersama aku (Rasulullah saw di dalam syurga);
5. Barangsiapa membawa hadiah (barang makanan dari pasar ke rumah lalu diberikan kepada keluarganya) maka pahalanya seperti melakukan amalan bersedekah.Hendaklah mendahulukan anak perempuan daripada anak lelaki.
6. Surga itu di bawah telapak kaki ibu;
7. Barangsiapa mempunyai tiga anak perempuan atau tiga saudara perempuan atau dua anak perempuan atau dua saudara perempuan lalu dia bersikap ihsan dalam pergaulan dengan mereka dan mendidik mereka dengan penuh rasa takwa serta sikap bertanggungjawab, maka baginya adalah surga.
8. Apabila memanggil akan dirimu dua orang ibu bapakmu, maka jawablah panggilan ibumu terlebih dahulu.
9. Daripada Aisyah r.a.” Barangsiapa yang diuji dengan sesuatu daripada anak-anak perempuannya lalu dia berbuat baik kepada mereka, maka mereka akan menjadi penghalang baginya daripada api neraka.
10. Wanita yang taat berkhidmat kepada suaminya akan tertutuplah pintu-pintu neraka dan terbuka pintu-pintu surga. Masuklah dari mana saja pintu yang dia kehendaki dengan tidak dihisab.
11. Wanita yang taat pada suaminya, maka semua ikan-ikan di laut, burung di udara, malaikat di langit, matahari dan bulan semua beristighfar baginya selama dia taat kepada suaminya serta menjaga salat dan puasanya
12. Aisyah r.a berkata, “Aku bertanya kepada Rasulullah, siapakah yang lebih besar haknya terhadap wanita?” Jawab Rasulullah SAW “Suaminya.” ” Siapa pula berhak terhadap lelaki?” Jawab Rasulullah SAW, “Ibunya.”
13. Perempuan apabila sembahyang lima waktu, puasa di bulan Ramadhan, memelihara kehormatannya serta kepada suaminya, masuklah dia dari pintu surga mana saja yang dikehendaki.
14. Tiap perempuan yang menolong suaminya dalam urusan agama, maka Allah SWT memasukkan dia ke dalam surga terlebih dahulu daripada suaminya (10,000 tahun).
15. Apabila seseorang perempuan mengandung janin dalam rahimnya, maka beristighfarlah para malaikat untuknya. Allah SWT mencatatkan baginya setiap hari dengan 1,000 kebajikan dan menghapuskan darinya 1,000 kejahatan.
16. Apabila seseorang perempuan mulai sakit hendak bersalin, maka Allah SWT mencatatkan baginya pahala orang yang berjihad pada jalan Allah.
17. Apabila seseorang perempuan melahirkan anak, keluarlah dia dari dosa-dosa seperti keadaan ibunya melahirkannya.
18. Apabila telah lahir anak lalu disusui, maka bagi ibu itu setiap satu tegukan daripada susunya diberi satu kebajikan.
19. Apabila semalaman seorang ibu tidak tidur dan memelihara anaknya yang sakit, maka Allah SWT memberinya pahala seperti memerdekakan 70 orang hamba dengan ikhlas untuk membela agama Allah SWT.
Bila Kematian Itu...
Tema
Renungan
Ada yang terus mengintaiku, mengikuti gerak
langkahku setiap saat, menungguku untuk sebuah pertemuan yang dinanti.
Dia selalu mengawasiku setiap waktu. Jika aku berada di depan, maka dia
pasti ada di belakangku. Jika aku berada di samping kanan, maka dia
berada di samping kiriku. Jika aku di atas , dia pasti ada di bawah.
Siapakah gerangan ?
Dialah “Kematian”, “kematian” banyak hal yang
melintasi pikiranku saat aku menyebutnya. Semua pasti akan mengalami kematian, semua
pasti akan mengalami sakaratul maut, dan semua yang hidup pasti akan bertemu
dengannya tak dapat kusanggah. Saat menjelang kematian dalam kehidupan
manusia terdahulu adalah saat yang pasti aku lalui juga.
Demi Alloh, dia pasti akan datang kepadaku. Bila kematian tiba, bila manusia mati,maka sudah tak ada lagi
yang bisa dibangga-banggakan. Seorang yang cerdik sekalipun,
kecerdikannya tak akan bisa melarikan dirinya dari peristiwa kematian.
Bila kematian tiba, maka semua strategi para ilmuan dan tokoh jenius itu pasti
akan patah. Bila kematian tiba, semua kekuatan orang-orang yang berkuasa itu
akan binasa. Bila kematian tiba, bangunan yang tinggi menjulang, istana-istana
megah dunia, atau gedung pencakar langit yang kokoh akan runtuh
seketika. Kematian juga yang telah meruntuhkan bangunan orang-orang
kaya itu.
Suatu kali aku bertanya pada diriku sendiri, bila kematian tiba, bagaimana bila aku mati ? Ah … selama ini aku memang tidak tahu
kapan dia akan datang bertamu, karena dia tidak pernah membuat janji
sebelumnya denganku. Namun, bagaimana kalau dia tanpa diduga tiba-riba
datang kepadaku ? Bagaimana ?
Bila kematian tiba, bila aku mati, itu berarti aku harus rela
ditinggal sendiri. Ibu, bapak, saudara –saudaraku, mereka semua pergi.
Sahabat-sahabat dekat yang selama ini menjadi tempat curahan hati,
tetangga-tetangga yang suka mengantarkan makanannya kepadaku, mereka
hanya berlalu dan pergi meninggalkanku. Apalagi hasil jerih payahku
mengais rezeki hari demi hari sekepingpun tak dapat menolongku lagi.
Apa yang terjadi ? Saat itu aku pasti akan sendirian, dalam gelap
gulita diselimuti sepi, mencekam, mati.
Bila kematian tiba, yang ada dalam gambaranku adalah suatu
peristiwa yang amat penting bagi yang hidup. Aku tidak tahu bagaimana
rasanya bila nanti seolah olah ada sebuah gunung yang kokoh lagi
menjulang tinggi berada di atas dadaku, menahanku, menghilangkan
kesempatanku untuk menghirup udara dunia, mungkin jika bisa, itupun
seakan-akan aku bernafas di sebuah lubang jarum. Bernafas di sebuah
lubang jarum ? Pergulatan macam apa itu ? Atau seumpama aku sedang
dipukuli dengan sebuah dahan pohon yang penuh duri lagi tajam, kemudian
duri-duri itu menancap di semua urat-uratku. Lantas, lantas dahan
tersebut ditarik, sehingga setiap urat dalam tubuhku juga ikut
tertarik, menyisakan kepedihan dan sakit yang luar biasa. Demi Alloh,
apakah nanti lebih perih dari yang sekedar aku bayangkan ?
Bila kematian tiba, bila aku mati, maka akan ada sesuatu yang
menampakkan wajahnya padaku. Dialah Izroil, Sang Malaikat Maut yang
akan turun dari penjuru langit untuk menjemputku. Namun, apakah nanti
dia akan menampakkan rupanya dengan wajah penuh keramahan dan
kehangatan ataukah sebaliknya ? Bisa jadi nanti dia datang dengan wajah
garang tanpa belas kasihan. Bagaimana nanti ? Ketika dadaku menyempit,
nafasku tersengal-sengal, sampai ke tenggorokan, tubuhku kaku sulit
digerakkan. Saat itulah dia menunaikan tugasnya, memisahkan ruh dan
jasadku. Menuntaskan episode akhir dari sebuah perjalanan hidupku di
dunia ini. Itu pasti akan terjadi, nanti, bila aku mati.
Kemudian, bila kematian tiba, bila aku mati, orang-orang akan
membaringkanku, memandikanku, menyolatiku, mengafani tubuhku yang kaku,
menggotongku dan menimbunkanku di dalam sebuah ruang sempit, gelap,
senyap dan sunyi. Detik-detik saat aku dibaringkan dalam liang kubur
itulah yang akan menjadi awal babak baruku menuju fase berikutnya
setelah kematian, yakni mengarungi alam kubur. Tak ada pagi, siang
ataupun malam hari, karena semuanya sama jika sudah masuk ke dalam,
terpendam berkalang tanah. Oh .. adakah tempat yang lebih jauh dari
tempat itu ? Adakah ? Adakah tempat yang lebih sunyi ? Adakah ?
Gelapkah, pasti tidak ada kegelapan yang lebih gelap dari tempat itu.
Semua kelezatan yang pernah aku rasakan ketika aku hidup, mungkinkah
akan berganti menjadi rasa pahit yang luar biasa ?
Siapa yang akan peduli jika aku tercekam ketakutan
? Siapa ? Gelap… gelap… Adakah cahaya… adakah ? Siapa yang akan
memberikan aku cahaya untuk menerangi kegelapanku di sana ? Siapa?
Tiadakah aku punya sesuatu yang berarti? Apakah amalku, amalku yang
sedikit tersisa nanti akan mampu menolongku, menemani dalam
kesendirianku di sana ?
Bila kematian tiba, bila aku mati, oh… aku ini memang bukan
seorang ‘alim yang pasti airmatanya meleleh jika membayangkan malam
pertama di dalam kubur, bukan pula seorang ahli hikmah yang mengeluhkan
pedihnya dijerat kematian, atau seorang penyair yang menerjemahkan
tangisannya dalam bait-bait kematian penggugah keharuan. Aku hanya
manusia biasa, terlalu biasa untuk mengingat kematian. Aku masih
tenggelam dalam carut marut dunia yang aslinya fana ini. Terlalu
sedikit waktuku untuk mengingatnya, apakah memang waktunya yang sedikit
ataukah dunia ini yang membuatku sedikit untuk mengingatnya ?
Kematian, bila kematian tiba, bila aku mati, saat ini aku memang
belum mati. Tapi seharusnya aku tidak boleh takut mati. Karena, setiap
yang berjiwa pasti akan merasakan mati. Semestinya aku harus
mengingatnya setiap hari, berbenah diri, memelihara waktuku, usia
kehidupanku sekarang dan melakukan persiapan yang baik untuk
kedatangannya. Ah… dia memang tidak pernah membuat janji padaku
sebelumnya. Namun, mungkin saja dia akan datang pada saat-saat dimana
aku tidak menduga sama sekali.
Dia masih memperhatikanku…
Terus mengintaiku……
Mengawasi gerak-gerikku ……
Menungguku……
Untuk sebuah waktu yang telah ditentukan………
“Ya Alloh, Yang Maha Mematikan, perbaikilah
agamaku yang merupakan penjaga urusanku, perbaikilah duniaku yang
merupakan tempat hidupku, perbaikilah akhiratku yang merupakan tempat
kembaliku. Dan jadikanlah kehidupanku sebagai penambah kebaikan bagiku
serta jadikan “KEMATIANKU” sebagai istirahatku dari segala keburukan.
langkahku setiap saat, menungguku untuk sebuah pertemuan yang dinanti.
Dia selalu mengawasiku setiap waktu. Jika aku berada di depan, maka dia
pasti ada di belakangku. Jika aku berada di samping kanan, maka dia
berada di samping kiriku. Jika aku di atas , dia pasti ada di bawah.
Siapakah gerangan ?
Dialah “Kematian”, “kematian” banyak hal yang
melintasi pikiranku saat aku menyebutnya. Semua pasti akan mengalami kematian, semua
pasti akan mengalami sakaratul maut, dan semua yang hidup pasti akan bertemu
dengannya tak dapat kusanggah. Saat menjelang kematian dalam kehidupan
manusia terdahulu adalah saat yang pasti aku lalui juga.
Demi Alloh, dia pasti akan datang kepadaku. Bila kematian tiba, bila manusia mati,maka sudah tak ada lagi
yang bisa dibangga-banggakan. Seorang yang cerdik sekalipun,
kecerdikannya tak akan bisa melarikan dirinya dari peristiwa kematian.
Bila kematian tiba, maka semua strategi para ilmuan dan tokoh jenius itu pasti
akan patah. Bila kematian tiba, semua kekuatan orang-orang yang berkuasa itu
akan binasa. Bila kematian tiba, bangunan yang tinggi menjulang, istana-istana
megah dunia, atau gedung pencakar langit yang kokoh akan runtuh
seketika. Kematian juga yang telah meruntuhkan bangunan orang-orang
kaya itu.
Suatu kali aku bertanya pada diriku sendiri, bila kematian tiba, bagaimana bila aku mati ? Ah … selama ini aku memang tidak tahu
kapan dia akan datang bertamu, karena dia tidak pernah membuat janji
sebelumnya denganku. Namun, bagaimana kalau dia tanpa diduga tiba-riba
datang kepadaku ? Bagaimana ?
Bila kematian tiba, bila aku mati, itu berarti aku harus rela
ditinggal sendiri. Ibu, bapak, saudara –saudaraku, mereka semua pergi.
Sahabat-sahabat dekat yang selama ini menjadi tempat curahan hati,
tetangga-tetangga yang suka mengantarkan makanannya kepadaku, mereka
hanya berlalu dan pergi meninggalkanku. Apalagi hasil jerih payahku
mengais rezeki hari demi hari sekepingpun tak dapat menolongku lagi.
Apa yang terjadi ? Saat itu aku pasti akan sendirian, dalam gelap
gulita diselimuti sepi, mencekam, mati.
Bila kematian tiba, yang ada dalam gambaranku adalah suatu
peristiwa yang amat penting bagi yang hidup. Aku tidak tahu bagaimana
rasanya bila nanti seolah olah ada sebuah gunung yang kokoh lagi
menjulang tinggi berada di atas dadaku, menahanku, menghilangkan
kesempatanku untuk menghirup udara dunia, mungkin jika bisa, itupun
seakan-akan aku bernafas di sebuah lubang jarum. Bernafas di sebuah
lubang jarum ? Pergulatan macam apa itu ? Atau seumpama aku sedang
dipukuli dengan sebuah dahan pohon yang penuh duri lagi tajam, kemudian
duri-duri itu menancap di semua urat-uratku. Lantas, lantas dahan
tersebut ditarik, sehingga setiap urat dalam tubuhku juga ikut
tertarik, menyisakan kepedihan dan sakit yang luar biasa. Demi Alloh,
apakah nanti lebih perih dari yang sekedar aku bayangkan ?
Bila kematian tiba, bila aku mati, maka akan ada sesuatu yang
menampakkan wajahnya padaku. Dialah Izroil, Sang Malaikat Maut yang
akan turun dari penjuru langit untuk menjemputku. Namun, apakah nanti
dia akan menampakkan rupanya dengan wajah penuh keramahan dan
kehangatan ataukah sebaliknya ? Bisa jadi nanti dia datang dengan wajah
garang tanpa belas kasihan. Bagaimana nanti ? Ketika dadaku menyempit,
nafasku tersengal-sengal, sampai ke tenggorokan, tubuhku kaku sulit
digerakkan. Saat itulah dia menunaikan tugasnya, memisahkan ruh dan
jasadku. Menuntaskan episode akhir dari sebuah perjalanan hidupku di
dunia ini. Itu pasti akan terjadi, nanti, bila aku mati.
Kemudian, bila kematian tiba, bila aku mati, orang-orang akan
membaringkanku, memandikanku, menyolatiku, mengafani tubuhku yang kaku,
menggotongku dan menimbunkanku di dalam sebuah ruang sempit, gelap,
senyap dan sunyi. Detik-detik saat aku dibaringkan dalam liang kubur
itulah yang akan menjadi awal babak baruku menuju fase berikutnya
setelah kematian, yakni mengarungi alam kubur. Tak ada pagi, siang
ataupun malam hari, karena semuanya sama jika sudah masuk ke dalam,
terpendam berkalang tanah. Oh .. adakah tempat yang lebih jauh dari
tempat itu ? Adakah ? Adakah tempat yang lebih sunyi ? Adakah ?
Gelapkah, pasti tidak ada kegelapan yang lebih gelap dari tempat itu.
Semua kelezatan yang pernah aku rasakan ketika aku hidup, mungkinkah
akan berganti menjadi rasa pahit yang luar biasa ?
Siapa yang akan peduli jika aku tercekam ketakutan
? Siapa ? Gelap… gelap… Adakah cahaya… adakah ? Siapa yang akan
memberikan aku cahaya untuk menerangi kegelapanku di sana ? Siapa?
Tiadakah aku punya sesuatu yang berarti? Apakah amalku, amalku yang
sedikit tersisa nanti akan mampu menolongku, menemani dalam
kesendirianku di sana ?
Bila kematian tiba, bila aku mati, oh… aku ini memang bukan
seorang ‘alim yang pasti airmatanya meleleh jika membayangkan malam
pertama di dalam kubur, bukan pula seorang ahli hikmah yang mengeluhkan
pedihnya dijerat kematian, atau seorang penyair yang menerjemahkan
tangisannya dalam bait-bait kematian penggugah keharuan. Aku hanya
manusia biasa, terlalu biasa untuk mengingat kematian. Aku masih
tenggelam dalam carut marut dunia yang aslinya fana ini. Terlalu
sedikit waktuku untuk mengingatnya, apakah memang waktunya yang sedikit
ataukah dunia ini yang membuatku sedikit untuk mengingatnya ?
Kematian, bila kematian tiba, bila aku mati, saat ini aku memang
belum mati. Tapi seharusnya aku tidak boleh takut mati. Karena, setiap
yang berjiwa pasti akan merasakan mati. Semestinya aku harus
mengingatnya setiap hari, berbenah diri, memelihara waktuku, usia
kehidupanku sekarang dan melakukan persiapan yang baik untuk
kedatangannya. Ah… dia memang tidak pernah membuat janji padaku
sebelumnya. Namun, mungkin saja dia akan datang pada saat-saat dimana
aku tidak menduga sama sekali.
Dia masih memperhatikanku…
Terus mengintaiku……
Mengawasi gerak-gerikku ……
Menungguku……
Untuk sebuah waktu yang telah ditentukan………
“Ya Alloh, Yang Maha Mematikan, perbaikilah
agamaku yang merupakan penjaga urusanku, perbaikilah duniaku yang
merupakan tempat hidupku, perbaikilah akhiratku yang merupakan tempat
kembaliku. Dan jadikanlah kehidupanku sebagai penambah kebaikan bagiku
serta jadikan “KEMATIANKU” sebagai istirahatku dari segala keburukan.
Sabtu, 24 April 2010
Rongga Dada
Tema
motto
Rongga dada yang hampa dari al-Qur'an ibarat bangunan rusak yang hanya menambah kerugian dunia akherat
PESAN UNTUK MAWAR
Tema
Puisi Hati
Serasa teriris hati ini
Tersayat pula nurani ini
Demi sebuah kabar
Dari sang mawar
Kini tak ada lagi beringin
Pohon naungan kala malam yg dingin
Naungan kala panas terik mentari
Naungan kala datang terpaan angin
Terlantar sendiri di tanah bebatu...
Jangan sedih tegarlah untukku
Panas mentari kanberlalu seiring datangnya senja
Dingin malam kan berlalu kala pagi menyambut
Angin takkan menerpamu selama akarmu masih ada
Ingat selalu kataku yg tak pernah lelah ku ucap...
Jika panas mentari datang
Sambutlah dg senyum indah
Maka akan ada awan putih datang
Menaungimu dari panas terik siang
Jika angin datang
Rasakan kesejukannya
Maka akan ada damai
Yang menyelimuti
Jangan takut jika angin mengubah awan menjadi hitam
Karena awan akan tetap menjadi naunganmu sekarang
Mendung yang terjadi akan membawakanmu air surga
Pelepas dahaga yg menyerang
Jika dingin malam menyerang
Maka tengok yg ada diatas
Rembulan kanmenemanimu dg senyumnya
Hilangkan rasa dingin yg ada
Tunjuk satu bintang yg terang
Ingat malam yang lalu
Saat kebersamaan kita berdua
Dimana kita titipkan persahabatan kita disitu
Yakinlah kokohkan dg akarmu
Satu janji dariku
Akan ada tangan lembut
Memetikmu dari situ
Pot indah kan jadi tempatmu
Istana kan jadi rumahmu
Setiap mata yg nantinya menatapmu
Akan terkagum-kagum untukmu
Dan untuk saat ini...
Tetaplah begitu dan jgn menangis
Tetaplah harum nan wangi
Tetaplah jadi mawarku
Berkembang dan berbungalah untukku...
Tersayat pula nurani ini
Demi sebuah kabar
Dari sang mawar
Kini tak ada lagi beringin
Pohon naungan kala malam yg dingin
Naungan kala panas terik mentari
Naungan kala datang terpaan angin
Terlantar sendiri di tanah bebatu...
Jangan sedih tegarlah untukku
Panas mentari kanberlalu seiring datangnya senja
Dingin malam kan berlalu kala pagi menyambut
Angin takkan menerpamu selama akarmu masih ada
Ingat selalu kataku yg tak pernah lelah ku ucap...
Jika panas mentari datang
Sambutlah dg senyum indah
Maka akan ada awan putih datang
Menaungimu dari panas terik siang
Jika angin datang
Rasakan kesejukannya
Maka akan ada damai
Yang menyelimuti
Jangan takut jika angin mengubah awan menjadi hitam
Karena awan akan tetap menjadi naunganmu sekarang
Mendung yang terjadi akan membawakanmu air surga
Pelepas dahaga yg menyerang
Jika dingin malam menyerang
Maka tengok yg ada diatas
Rembulan kanmenemanimu dg senyumnya
Hilangkan rasa dingin yg ada
Tunjuk satu bintang yg terang
Ingat malam yang lalu
Saat kebersamaan kita berdua
Dimana kita titipkan persahabatan kita disitu
Yakinlah kokohkan dg akarmu
Satu janji dariku
Akan ada tangan lembut
Memetikmu dari situ
Pot indah kan jadi tempatmu
Istana kan jadi rumahmu
Setiap mata yg nantinya menatapmu
Akan terkagum-kagum untukmu
Dan untuk saat ini...
Tetaplah begitu dan jgn menangis
Tetaplah harum nan wangi
Tetaplah jadi mawarku
Berkembang dan berbungalah untukku...
Kamis, 22 April 2010
Gunung lawu (3265 mdpl)
Tema
Petualang
Raksasa keramat di perbatasan
Gunung ini terletak di tengah2 perbatasan antara jatim dan jateng atau tepatnya masuk ke wilayah Kabupaten Karang Anyar, Kabupaten Ngawi dan Kabupaten Magetan. Gunung Lawu tergolong gunung api tua yang kawahnya pada puncak tertinggi tidak aktif lagi.
Pada tahun baru islam (muharam) gunung ini sangat ramai dikunjungi para pendaki maupun para peziarah yang jumlahnya mencapai ribuan. Karena, selain sebagai tujuan pendakian,di gunung ini banyak terdapat tempat yang dikeramatkan oleh penduduk sekitar.
AKSES KESANA
Pendakian ke Gunung Lawu dapat ditempuh dari 2 jalur yakni dari jalur Cemara Kandang, Jateng dan jalur Cemara Sewu, Jatim. Kedua rute tersebut mempunyai 2 pemandangan indah dan medan yang sangat berbeda.
JALUR 1
Solo-Tawang Mangu-Cemoro Kandang
Kita mulai start dari akses jalur termudah dan paling umum dari solo (terminal Tirtonadi) dari sini kita naik bus jurusan Tawang Mangu via Karang Anyar yg telah siap sedia di terminal Tirtonadi. Jarak yg akan di tempuh nanti kurang lebih sekitar 40 km kira2 perjalanan 2 jam. Selepas kita melewati daerah Karang Anyar jalanan aspal mulus akan mulai menanjak dan berkelok, kita akan melewati vila2 dan rumah penduduk di punggungan bukit. Kira2 2 jam perjalanan kita akan sampai di tawang yg merupakan daerah wisata terkenal dg Gerojogan Sewu-nya. Daerah ini sudah mendekati gunung Lawu karena memang ini merupakan daerah lereng gunung Lawu yg berada di ketinggian 1305 mdpl.
Selepas Tawang Mangu perjalanan akan di lanjutkan menuju Cemoro Kandang yg merupakan titik awal akses pendakian. Akses kesana nanti kita tidak menggunakan lagi bus tapi dg jasa angkutan Colt L-300 atau pick-up terbuka yg memuat sayuran.
PENDAKIAN
Sesampainya kita di cemoro kandang disinilah titik awal kita mulai pendakian atau juga sering di sebut pos persiapan atau pos pendakian awal. Jarak Cemoro Kandang dg Cemoro Sewu (jalur II) sebenarnya cukup dekat hanya berkisar 500 m. Dan bahkan dari cemoro Kandang menuju Puncak Gunung Lawu bisa dibilang lebih jauh yakni sekitar 12 km dg waktu tempuh kira2 7-8 jam. Untuk mencapai puncak gunung Lawu yg biasa disebut Puncak Hargo Dumilah dari cemoro Kandang ini kita akan mendapati beberapa pos yg ada di sepanjang jalur. Pos2 yg ada di sini sebanyak V pos mulai dr
- pos I (Tamansari Bawah)
- pos II (Tamansari Atas)
- pos III (Penggik)
- pos IV (Cokro Suryo)
- pos V
Cemoro Kandang - Pos I
Biarpun saya sebutkan tadi klo melewati jalur ini lebih jauh, tapi di sini ada keindahan tersendiri yg sungguh menawan. Di sepanjang jalur nanti kita akan mendapati hutan hujan tropis yg cukup lebat dg perjalanan sekitar 45 menit. Selama perjalanan kita akan mendapati tebing2 indah kekuning2an disebabkan oleh lelehan belerang yg berbau menyengat tp jangan kawatir karena bau ini akan serasa tdk pernah ada krn keindahan dr hutan hujan tropis disepanjang jalur ini.
Pos I - Pos II
Dr ketingian 2300 wdpl (Pos I) menuju ke pos II kita akan mendapati jalur dan pemandangan yg tidak jauh berbeda dr cemoro Kandang menuju Pos I hanya nanti kita akan melewati aliran sungai kecil yg harus kita pahami bahwa air sungai ini mengandung belerang yg sangat pekat. Dengan waktu tempuh 45 menit berikutnya kita akan sampai pd pos II.
Pos II - Pos III
Sesampai di pos II dg ketinggian 2470 mdpl kita akan mendapati air mata yg berada di bawah rimbunan pepohonan. Tapi yg harus kita pahami juga bau belerang di sini masih sangat menyengat.
Selepas pos II tantangan pendakian akan mulai terasa krn jalurnya akan mulai menanjak, berkelok, bahkan memutar yg sering membingungkan pendaki. Medannya pun akan sangat berbeda krn medan kita di sini nanti akan mulai terbuka, dan perjalanannya pun akan semakin sulit krn kita akan berjalan melipir di punggungan tipis dg jurang menganga disisi kiri lintasan. Krn medan yg sedemikian perjalanan akan serasa berat dg kisaran waktu 2 jam hingga sampai pos III
Pos III - Pos IV
Di Pos III dg ketinggian 2760 mdpl kita akan mendapati sebuah mata air jernih yg dianggap keramat oleh penduduk sekitar bernama Sendang Penguripan, yg terletak di bawah naungan pohon besar di kanan jalur lintasan.
Perjalanan dg waktu tempuh sekitar 1,5 jam menuju pos IV ini medan yg terbuka dan di kelilingi oleh padang Ilalang yg luas yg sesekali menanjak dan landai. Pemandangan disinilah yg biasanya banyak para pendaki suka. Dengan pemandangan berupa kota yg berserakan dan indah jauh dibawah sana. Apalagi dikala waktu senja saat matahari mulai terbenam banyak sekali pendaki yg suka. Inilah yg menyebabkan pos ini di sebut cokro suryo. Ditambah lagi lokasi ini yg padang dan datar juga sangat kondusif untuk mendirikan tenda.
Pos IV - Pos V
Dari ketinggian 3025 mdpl pos IV ini kita akan menempuh perjalanan 0,5-1 jam menuju pos V dg lintasan yg masih landai dg medan yg masih terbuka. Di sisi jalan nantinya kita akan menjumpai pepohonan indah jenis pohon Cantigi.
Pos V - Puncak Hargo Dumilah
Pos V di ketinggian 3150 mdpl merupakan pos terakhir sebelum sampai puncak Hargo Dumilah ini, akan terdapat sebuah gubug kecil di sisi kanan lintasan tempat peristirahatan para pendaki. Selepas pos V jalur akan masih landai dan akan mulai menanjak. Pohon2 andelweiss akan nampak di sepanjang jalur lintasan ini, jangan terjebak karena jalur disini akan bercabang dan sedikit membingungkan. Tapi jangan kawatir krn semua jalur ini akan menuju satu tujuan di ketinggian 3265 mdpl berupa puncak gunung Lawu ( puncak Argo Dumilah ).
Gunung ini terletak di tengah2 perbatasan antara jatim dan jateng atau tepatnya masuk ke wilayah Kabupaten Karang Anyar, Kabupaten Ngawi dan Kabupaten Magetan. Gunung Lawu tergolong gunung api tua yang kawahnya pada puncak tertinggi tidak aktif lagi.
Pada tahun baru islam (muharam) gunung ini sangat ramai dikunjungi para pendaki maupun para peziarah yang jumlahnya mencapai ribuan. Karena, selain sebagai tujuan pendakian,di gunung ini banyak terdapat tempat yang dikeramatkan oleh penduduk sekitar.
AKSES KESANA
Pendakian ke Gunung Lawu dapat ditempuh dari 2 jalur yakni dari jalur Cemara Kandang, Jateng dan jalur Cemara Sewu, Jatim. Kedua rute tersebut mempunyai 2 pemandangan indah dan medan yang sangat berbeda.
JALUR 1
Solo-Tawang Mangu-Cemoro Kandang
Kita mulai start dari akses jalur termudah dan paling umum dari solo (terminal Tirtonadi) dari sini kita naik bus jurusan Tawang Mangu via Karang Anyar yg telah siap sedia di terminal Tirtonadi. Jarak yg akan di tempuh nanti kurang lebih sekitar 40 km kira2 perjalanan 2 jam. Selepas kita melewati daerah Karang Anyar jalanan aspal mulus akan mulai menanjak dan berkelok, kita akan melewati vila2 dan rumah penduduk di punggungan bukit. Kira2 2 jam perjalanan kita akan sampai di tawang yg merupakan daerah wisata terkenal dg Gerojogan Sewu-nya. Daerah ini sudah mendekati gunung Lawu karena memang ini merupakan daerah lereng gunung Lawu yg berada di ketinggian 1305 mdpl.
Selepas Tawang Mangu perjalanan akan di lanjutkan menuju Cemoro Kandang yg merupakan titik awal akses pendakian. Akses kesana nanti kita tidak menggunakan lagi bus tapi dg jasa angkutan Colt L-300 atau pick-up terbuka yg memuat sayuran.
PENDAKIAN
Sesampainya kita di cemoro kandang disinilah titik awal kita mulai pendakian atau juga sering di sebut pos persiapan atau pos pendakian awal. Jarak Cemoro Kandang dg Cemoro Sewu (jalur II) sebenarnya cukup dekat hanya berkisar 500 m. Dan bahkan dari cemoro Kandang menuju Puncak Gunung Lawu bisa dibilang lebih jauh yakni sekitar 12 km dg waktu tempuh kira2 7-8 jam. Untuk mencapai puncak gunung Lawu yg biasa disebut Puncak Hargo Dumilah dari cemoro Kandang ini kita akan mendapati beberapa pos yg ada di sepanjang jalur. Pos2 yg ada di sini sebanyak V pos mulai dr
- pos I (Tamansari Bawah)
- pos II (Tamansari Atas)
- pos III (Penggik)
- pos IV (Cokro Suryo)
- pos V
Cemoro Kandang - Pos I
Biarpun saya sebutkan tadi klo melewati jalur ini lebih jauh, tapi di sini ada keindahan tersendiri yg sungguh menawan. Di sepanjang jalur nanti kita akan mendapati hutan hujan tropis yg cukup lebat dg perjalanan sekitar 45 menit. Selama perjalanan kita akan mendapati tebing2 indah kekuning2an disebabkan oleh lelehan belerang yg berbau menyengat tp jangan kawatir karena bau ini akan serasa tdk pernah ada krn keindahan dr hutan hujan tropis disepanjang jalur ini.
Pos I - Pos II
Dr ketingian 2300 wdpl (Pos I) menuju ke pos II kita akan mendapati jalur dan pemandangan yg tidak jauh berbeda dr cemoro Kandang menuju Pos I hanya nanti kita akan melewati aliran sungai kecil yg harus kita pahami bahwa air sungai ini mengandung belerang yg sangat pekat. Dengan waktu tempuh 45 menit berikutnya kita akan sampai pd pos II.
Pos II - Pos III
Sesampai di pos II dg ketinggian 2470 mdpl kita akan mendapati air mata yg berada di bawah rimbunan pepohonan. Tapi yg harus kita pahami juga bau belerang di sini masih sangat menyengat.
Selepas pos II tantangan pendakian akan mulai terasa krn jalurnya akan mulai menanjak, berkelok, bahkan memutar yg sering membingungkan pendaki. Medannya pun akan sangat berbeda krn medan kita di sini nanti akan mulai terbuka, dan perjalanannya pun akan semakin sulit krn kita akan berjalan melipir di punggungan tipis dg jurang menganga disisi kiri lintasan. Krn medan yg sedemikian perjalanan akan serasa berat dg kisaran waktu 2 jam hingga sampai pos III
Pos III - Pos IV
Di Pos III dg ketinggian 2760 mdpl kita akan mendapati sebuah mata air jernih yg dianggap keramat oleh penduduk sekitar bernama Sendang Penguripan, yg terletak di bawah naungan pohon besar di kanan jalur lintasan.
Perjalanan dg waktu tempuh sekitar 1,5 jam menuju pos IV ini medan yg terbuka dan di kelilingi oleh padang Ilalang yg luas yg sesekali menanjak dan landai. Pemandangan disinilah yg biasanya banyak para pendaki suka. Dengan pemandangan berupa kota yg berserakan dan indah jauh dibawah sana. Apalagi dikala waktu senja saat matahari mulai terbenam banyak sekali pendaki yg suka. Inilah yg menyebabkan pos ini di sebut cokro suryo. Ditambah lagi lokasi ini yg padang dan datar juga sangat kondusif untuk mendirikan tenda.
Pos IV - Pos V
Dari ketinggian 3025 mdpl pos IV ini kita akan menempuh perjalanan 0,5-1 jam menuju pos V dg lintasan yg masih landai dg medan yg masih terbuka. Di sisi jalan nantinya kita akan menjumpai pepohonan indah jenis pohon Cantigi.
Pos V - Puncak Hargo Dumilah
Pos V di ketinggian 3150 mdpl merupakan pos terakhir sebelum sampai puncak Hargo Dumilah ini, akan terdapat sebuah gubug kecil di sisi kanan lintasan tempat peristirahatan para pendaki. Selepas pos V jalur akan masih landai dan akan mulai menanjak. Pohon2 andelweiss akan nampak di sepanjang jalur lintasan ini, jangan terjebak karena jalur disini akan bercabang dan sedikit membingungkan. Tapi jangan kawatir krn semua jalur ini akan menuju satu tujuan di ketinggian 3265 mdpl berupa puncak gunung Lawu ( puncak Argo Dumilah ).
Selasa, 20 April 2010
MAWARKU
Tema
Puisi Hati
Berdiriku terpaku
Kaku lidahku kan berucap
Ingin ucapkan maaf dari lubuk hatiku
Yg tak sempat terucap
Maaf aku harus pergi drmu
Bukan meninggalkanmu
Tapi ini jalanku
Pilihan egoku
Jika kita ikhlas berjumpa
Maka ikhlaskanlah tuk berpisah
Lupakan apa yg ada tentang kita
Jadikan kenangan kebersamaan kita sahaja
Tetaplah begitu dan jgn menangis
Tetaplah harum nan wangi
Tetaplah jadi mawarku
Berkembang dan berbungalah untukku...
Inspirasi oleh sahabat sbg kakakq
Kaku lidahku kan berucap
Ingin ucapkan maaf dari lubuk hatiku
Yg tak sempat terucap
Maaf aku harus pergi drmu
Bukan meninggalkanmu
Tapi ini jalanku
Pilihan egoku
Jika kita ikhlas berjumpa
Maka ikhlaskanlah tuk berpisah
Lupakan apa yg ada tentang kita
Jadikan kenangan kebersamaan kita sahaja
Tetaplah begitu dan jgn menangis
Tetaplah harum nan wangi
Tetaplah jadi mawarku
Berkembang dan berbungalah untukku...
Inspirasi oleh sahabat sbg kakakq
Sabtu, 17 April 2010
Orang Aneh
Tema
kisah motivasi
Sebutlah “Entong” seorang pemuda lugu yang sedang giat-giatnya ingin belajar agama, pada saat sedang duduk-duduk dihalaman masjid disuatu sore setelah solat ashar bersama pak Ustad,
Pak Ustad : “Dunia memang aneh tong !!”
Entong : “Apanya yang aneh pak??”
Pak Ustad : “ente gag suka peratiin sekeliling tong ?”
Entong : (bingung) “Apanya yang di peratiin pak Ustad??”
Pak Ustad : “Dunia ini sudah kebalik tong, tuntunan jadi tontonan, tontonan jadi tuntunan. Sesuatu yang wajar dan seharusnya malah dipergunjingkan, sementara prilaku menyimpang dan kurang ajar malah jadi pemandangan biasa”.
Entong : (makin bingung) makin gag ngerti ane pak… ???
Pak Ustad : (sambil menepuk pundak Entong), Plook..!! “Coba solat magrib nanti ente ke masjid, kenakan pakaian yang paling bagus yang ente punya, pakai minyak wangi, pakai sorban, trus ente berjalan kemari, nanti ente ceritakan ke bapak apa yang ente alamin tong, okeh!!”.
Tanpa banyak tanya, Entong sang pemuda lugu tadi melakukan apa yang diperintahkan Pak Ustad, menjelang maghrib, Entong bersiap dengan mengenakan pakaian, dan wewangian lalu berjalan menuju masjid yang berjarak sekitar 800m dari rumahnya.
Belum setengah perjalanan, si Entong berpapasan dengan seorang Ibu Muda yang sedang jalan-jalan sore sambil menyuapi anaknya"
Ibu Muda : "Aduh, tumben nih rapih banget tong, kayak pak Ustad aja lu, mau kemana sih?
Entong : (senyum-senyum mesem). Ke masjid mbak.
Lalu berjalanlah Entong masuk di salah satu gang yang mengarah ke masjidnya, bertemulah dia dengan sekumpulan pemuda yang sedang asik nonton TV dan maen gaple.. lalu salah satu pemuda itu menegur Entong, kita sebut saja dia Romli;
Romli : Kemane tong ??
Entong : ke masjid bang Romli,
Romli : udeh masuk islam lu tong, hahaha… (sambil banting kartu)
Entong : (makin dongkol perasaannya, tapi hanya dia balas dengan senyuman).
Sekilas pertanyaan itu biasa terjadi, karena memang Entong, Romli, dan Ibu Muda itu saling kenal, tapi ketika dikaitkan dengan ucapan Pak Ustad diatas, menjadi sesuatu yang lain rasanya;
Timbul pertanyaan dalam hati Entong: "Kenapa orang yang hendak pergi kemasjid dengan pakaian rapih dan memang semestinya seperti itu ditumbenin? Kenapa justru orang yang jalan-jalan dan ngasih makan anaknya ditengah jalan, ditengah kumandang adzan maghrib menjadi biasa-biasa saja? Kenapa orang kemasjid dianggap aneh? Orang yang pergi kemasjid akan terasa "aneh" ketika orang-orang lain justru tengah asik nonton sinetron. Orang kemasjid akan terasa "aneh" ketika melalui kerumunan orang-orang
yang sedang ngobrol dan maen gaple dipinggir jalan dengan suara lantang seolah menantang suara panggilan adzan. Orang kemasjid terasa "aneh" ketika orang lebih sibuk mencuci motor dan mobilnya yang kotor kehujanan.
. . .
Sehabis solat magrib berjammaah di suatu sela waktu Entong menceritakan kejadian yang baru di alami-nya kepada pak Ustadz, dan beliau hanya tersenyum,
Pak Ustad : "Ente bakalan banyak ketemu "keanehan-keanehan" lain disekitar"
Entong : "Keanehan-keanehan" disekitar kite pak??”
Pak Ustad : “Iye, (sambil menganguk)“
Entong : "Masih ada keanehan laen pak?”
Pak Ustad : “Masih, cobalah ketika kita datang kekantor, kita lakukan shalat sunnah dhuha, pasti akan nampak "aneh" ditengah orang-orang yang sibuk sarapan, baca koran dan ngobrol. Cobalah kita shalat dhuhur atau Ashar tepat waktu, akan terasa "aneh", karena masjid masih kosong melompong, akan terasa aneh ditengah-tengah sebuah lingkungan dan teman yang biasa shalat diakhir waktu. Cobalah berdzikir atau baca al Qur'an ba'da shalat, akan terasa “aneh” ditengah-tengah orang yang tidur mendengkur setelah atau sebelum shalat. Dan makin terasa “aneh” ketika lampu mushola/masjid harus dimatikan agar tidurnya tidak silau dan nyaman. Orang yang mau shalat malah serasa menumpang ditempat orang tidur, bukan malah sebaliknya, yang tidur itu justru menumpang ditempat shalat. Cobalah shalat jum'at lebih awal, akan terasa “aneh”, karena masjid masih kosong, dan baru akan terisi penuh manakala khutbah menjelang selesai. Gimana, “aneh” gag tong??!”
Entong : “Iye, aneh pak..”
Pak Ustad : “Coba kita tong bikin status yang berisi nasehat di facebook, akan terasa “aneh” ditengah-tengah pesan yang berisi humor, plesetan, asal nimbrung, atau sekedar gue, lu, gue, lu dan narsis, narsis aja. Cobalah baca buku atau tulisan yang berisi nasehat atau hadits, atau ayat al-Qur'an, pasti akan terasa “aneh” ditengah orang-orang yang sibuk membaca artikel-artikel lelucon, lawakan yang gag lucu, berita hot atau berita lainnya. Dan masih banyak keanehan-keanehan lainnya, tapi sekali lagi jangan takut menjadi orang "aneh" selama keanehan kita sesuai dengan tuntunan syari'at dan sunnah Rasululloh Shallollohu ‘alaihi wasallam. Jangan takut "ditumbenin" ketika kita pergi kemasjid, dengan pakaian rapih, karena itulah yang benar yang sesuai dengan al-Qur'an:
Allah Subanahu Waa Ta’alaa berfirman: “Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. (Al-A'raf:31)
Jangan takut dikatakan "sok alim" ketika kita lakukan shalat dhuha dikantor, lah itu yang lebih baik kok, dari sekedar ngobrol ngalor-ngidul gag karuan.
Jangan takut dikatakan "Sok Rajin" ketika kita shalat tepat pada waktunya, karena memang shalat adalah kewajiban yang telah ditentukan waktunya terhadap orang-orang beriman.
Allah Subanahu Waa Ta’alaa berfirman: “Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat (mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.” (Annisaa:103).
Jangan takut untuk shalat jum'at/shalat berjama'ah berada dishaf terdepan, karena perintahnya pun bersegeralah. Karena dishaf terdepan itu ada kemuliaan sehingga dijaman Nabi Shalallahu 'alaihi wassalam para sahabat bisa bertengkar cuma gara-gara memperebutkan berada dishaf depan.
Allah Subanahu Waa Ta’alaa berfirman: “Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (Al-Jumu'ah:9)
Jangan takut kirim artikel berupa nasehat, hadits atau ayat-ayat al-Qur'an, karena itu adalah sebagian dari tanggung jawab kita untuk saling menasehati, saling menyeru dalam kebenaran, dan seruan kepada kebenaran adalah sebaik-baik perkataan;
Allah Subanahu Waa Ta’alaa berfirman: “Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: "Sesungguhnya Aku termasuk orang-orang yang menyerah diri?" (Fusshilat:33).
Jangan takut artikel kita tidak dibaca, karena memang demikianlah Allah menciptakan ladang amal bagi kita. Kalau sekali menyerukan, sekali kirim artikel lantas semua orang mengikuti apa yang kita serukan, habis donk ladang amal kita....
Kalau yang kirim pesan humor saja, gue/lu saja, test-test saja bias kirim e-mail setiap hari, kenapa kita mesti risih dan harus berpikir ratusan atau bahkan ribuan kali untuk saling memberi nasehat, “aneh” gag sih tong?
Entong : “Aneh pak ustad..”
Pak Ustad : “Jangan takut dikatain sok pinter, sok menggurui, sok tahu, lah itu yang disuruh kok,
"sampaikan dariku walau satu ayat" (Potongan hadits yg diriwayatkan oleh Al-Bukhari no. 3461 dari hadits Abd’Allah Ibn Umar). Jangan takut baca pesan dari siapapun, selama pesan itu berisi kebenaran dan bertujuan untuk kebaikan. Kita tidak harus baca pesan dari orang-orang terkenal, pesan dari manajer atau dari siapapun kalau isinya sekedar dan ala kadarnya saja. Mutiara akan tetap jadi mutiara terlepas dari siapapun pengirimnya. sampah tidak akan pernah menjadi emas, meskipun berasal dari tempat yang mewah sekalipun. Mari lakukan "keanehan-keanehan" yang dituntun Al-Quran dan sunnah Rasululloh. Kenakan jilbab dengan teguh dan sempurna, meskipun itu akan serasa aneh ditengah orang-orang yang berbikini dan ber-U can see. Jangan takut mengatakan perkataan yang benar (al-Qur'an & al-Hadist), meskipun akan terasa aneh ditengah hingar bingarnya bacaan vulgar dan tak bermoral. Lagian kenapa kita harus takut disebut "orang aneh" atau "manusia langka" jika memang keanehan-keanehan menurut pandangan mereka justru yang akan menyelamatkan kita. Selamat jadi orang “aneh” yang bersyari'at dan bermanhaj yang benar.”
“Sesungguhnya Islam dimulai dengan keterasingan dan kelak ia akan kembali asing, maka beruntunglah orang-orang yang asing.”
(H.R. Muslim: 145)
Pak Ustad : “Dunia memang aneh tong !!”
Entong : “Apanya yang aneh pak??”
Pak Ustad : “ente gag suka peratiin sekeliling tong ?”
Entong : (bingung) “Apanya yang di peratiin pak Ustad??”
Pak Ustad : “Dunia ini sudah kebalik tong, tuntunan jadi tontonan, tontonan jadi tuntunan. Sesuatu yang wajar dan seharusnya malah dipergunjingkan, sementara prilaku menyimpang dan kurang ajar malah jadi pemandangan biasa”.
Entong : (makin bingung) makin gag ngerti ane pak… ???
Pak Ustad : (sambil menepuk pundak Entong), Plook..!! “Coba solat magrib nanti ente ke masjid, kenakan pakaian yang paling bagus yang ente punya, pakai minyak wangi, pakai sorban, trus ente berjalan kemari, nanti ente ceritakan ke bapak apa yang ente alamin tong, okeh!!”.
Tanpa banyak tanya, Entong sang pemuda lugu tadi melakukan apa yang diperintahkan Pak Ustad, menjelang maghrib, Entong bersiap dengan mengenakan pakaian, dan wewangian lalu berjalan menuju masjid yang berjarak sekitar 800m dari rumahnya.
Belum setengah perjalanan, si Entong berpapasan dengan seorang Ibu Muda yang sedang jalan-jalan sore sambil menyuapi anaknya"
Ibu Muda : "Aduh, tumben nih rapih banget tong, kayak pak Ustad aja lu, mau kemana sih?
Entong : (senyum-senyum mesem). Ke masjid mbak.
Lalu berjalanlah Entong masuk di salah satu gang yang mengarah ke masjidnya, bertemulah dia dengan sekumpulan pemuda yang sedang asik nonton TV dan maen gaple.. lalu salah satu pemuda itu menegur Entong, kita sebut saja dia Romli;
Romli : Kemane tong ??
Entong : ke masjid bang Romli,
Romli : udeh masuk islam lu tong, hahaha… (sambil banting kartu)
Entong : (makin dongkol perasaannya, tapi hanya dia balas dengan senyuman).
Sekilas pertanyaan itu biasa terjadi, karena memang Entong, Romli, dan Ibu Muda itu saling kenal, tapi ketika dikaitkan dengan ucapan Pak Ustad diatas, menjadi sesuatu yang lain rasanya;
Timbul pertanyaan dalam hati Entong: "Kenapa orang yang hendak pergi kemasjid dengan pakaian rapih dan memang semestinya seperti itu ditumbenin? Kenapa justru orang yang jalan-jalan dan ngasih makan anaknya ditengah jalan, ditengah kumandang adzan maghrib menjadi biasa-biasa saja? Kenapa orang kemasjid dianggap aneh? Orang yang pergi kemasjid akan terasa "aneh" ketika orang-orang lain justru tengah asik nonton sinetron. Orang kemasjid akan terasa "aneh" ketika melalui kerumunan orang-orang
yang sedang ngobrol dan maen gaple dipinggir jalan dengan suara lantang seolah menantang suara panggilan adzan. Orang kemasjid terasa "aneh" ketika orang lebih sibuk mencuci motor dan mobilnya yang kotor kehujanan.
. . .
Sehabis solat magrib berjammaah di suatu sela waktu Entong menceritakan kejadian yang baru di alami-nya kepada pak Ustadz, dan beliau hanya tersenyum,
Pak Ustad : "Ente bakalan banyak ketemu "keanehan-keanehan" lain disekitar"
Entong : "Keanehan-keanehan" disekitar kite pak??”
Pak Ustad : “Iye, (sambil menganguk)“
Entong : "Masih ada keanehan laen pak?”
Pak Ustad : “Masih, cobalah ketika kita datang kekantor, kita lakukan shalat sunnah dhuha, pasti akan nampak "aneh" ditengah orang-orang yang sibuk sarapan, baca koran dan ngobrol. Cobalah kita shalat dhuhur atau Ashar tepat waktu, akan terasa "aneh", karena masjid masih kosong melompong, akan terasa aneh ditengah-tengah sebuah lingkungan dan teman yang biasa shalat diakhir waktu. Cobalah berdzikir atau baca al Qur'an ba'da shalat, akan terasa “aneh” ditengah-tengah orang yang tidur mendengkur setelah atau sebelum shalat. Dan makin terasa “aneh” ketika lampu mushola/masjid harus dimatikan agar tidurnya tidak silau dan nyaman. Orang yang mau shalat malah serasa menumpang ditempat orang tidur, bukan malah sebaliknya, yang tidur itu justru menumpang ditempat shalat. Cobalah shalat jum'at lebih awal, akan terasa “aneh”, karena masjid masih kosong, dan baru akan terisi penuh manakala khutbah menjelang selesai. Gimana, “aneh” gag tong??!”
Entong : “Iye, aneh pak..”
Pak Ustad : “Coba kita tong bikin status yang berisi nasehat di facebook, akan terasa “aneh” ditengah-tengah pesan yang berisi humor, plesetan, asal nimbrung, atau sekedar gue, lu, gue, lu dan narsis, narsis aja. Cobalah baca buku atau tulisan yang berisi nasehat atau hadits, atau ayat al-Qur'an, pasti akan terasa “aneh” ditengah orang-orang yang sibuk membaca artikel-artikel lelucon, lawakan yang gag lucu, berita hot atau berita lainnya. Dan masih banyak keanehan-keanehan lainnya, tapi sekali lagi jangan takut menjadi orang "aneh" selama keanehan kita sesuai dengan tuntunan syari'at dan sunnah Rasululloh Shallollohu ‘alaihi wasallam. Jangan takut "ditumbenin" ketika kita pergi kemasjid, dengan pakaian rapih, karena itulah yang benar yang sesuai dengan al-Qur'an:
Allah Subanahu Waa Ta’alaa berfirman: “Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. (Al-A'raf:31)
Jangan takut dikatakan "sok alim" ketika kita lakukan shalat dhuha dikantor, lah itu yang lebih baik kok, dari sekedar ngobrol ngalor-ngidul gag karuan.
Jangan takut dikatakan "Sok Rajin" ketika kita shalat tepat pada waktunya, karena memang shalat adalah kewajiban yang telah ditentukan waktunya terhadap orang-orang beriman.
Allah Subanahu Waa Ta’alaa berfirman: “Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat (mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.” (Annisaa:103).
Jangan takut untuk shalat jum'at/shalat berjama'ah berada dishaf terdepan, karena perintahnya pun bersegeralah. Karena dishaf terdepan itu ada kemuliaan sehingga dijaman Nabi Shalallahu 'alaihi wassalam para sahabat bisa bertengkar cuma gara-gara memperebutkan berada dishaf depan.
Allah Subanahu Waa Ta’alaa berfirman: “Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (Al-Jumu'ah:9)
Jangan takut kirim artikel berupa nasehat, hadits atau ayat-ayat al-Qur'an, karena itu adalah sebagian dari tanggung jawab kita untuk saling menasehati, saling menyeru dalam kebenaran, dan seruan kepada kebenaran adalah sebaik-baik perkataan;
Allah Subanahu Waa Ta’alaa berfirman: “Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: "Sesungguhnya Aku termasuk orang-orang yang menyerah diri?" (Fusshilat:33).
Jangan takut artikel kita tidak dibaca, karena memang demikianlah Allah menciptakan ladang amal bagi kita. Kalau sekali menyerukan, sekali kirim artikel lantas semua orang mengikuti apa yang kita serukan, habis donk ladang amal kita....
Kalau yang kirim pesan humor saja, gue/lu saja, test-test saja bias kirim e-mail setiap hari, kenapa kita mesti risih dan harus berpikir ratusan atau bahkan ribuan kali untuk saling memberi nasehat, “aneh” gag sih tong?
Entong : “Aneh pak ustad..”
Pak Ustad : “Jangan takut dikatain sok pinter, sok menggurui, sok tahu, lah itu yang disuruh kok,
"sampaikan dariku walau satu ayat" (Potongan hadits yg diriwayatkan oleh Al-Bukhari no. 3461 dari hadits Abd’Allah Ibn Umar). Jangan takut baca pesan dari siapapun, selama pesan itu berisi kebenaran dan bertujuan untuk kebaikan. Kita tidak harus baca pesan dari orang-orang terkenal, pesan dari manajer atau dari siapapun kalau isinya sekedar dan ala kadarnya saja. Mutiara akan tetap jadi mutiara terlepas dari siapapun pengirimnya. sampah tidak akan pernah menjadi emas, meskipun berasal dari tempat yang mewah sekalipun. Mari lakukan "keanehan-keanehan" yang dituntun Al-Quran dan sunnah Rasululloh. Kenakan jilbab dengan teguh dan sempurna, meskipun itu akan serasa aneh ditengah orang-orang yang berbikini dan ber-U can see. Jangan takut mengatakan perkataan yang benar (al-Qur'an & al-Hadist), meskipun akan terasa aneh ditengah hingar bingarnya bacaan vulgar dan tak bermoral. Lagian kenapa kita harus takut disebut "orang aneh" atau "manusia langka" jika memang keanehan-keanehan menurut pandangan mereka justru yang akan menyelamatkan kita. Selamat jadi orang “aneh” yang bersyari'at dan bermanhaj yang benar.”
“Sesungguhnya Islam dimulai dengan keterasingan dan kelak ia akan kembali asing, maka beruntunglah orang-orang yang asing.”
(H.R. Muslim: 145)
Khasanah 5 Jari
Tema
kisah motivasi
1. Ada si gendut jempol yang selalu berkata baik dan menyanjung.
2. Ada telunjuk yang suka menunjuk dan memerintah.
3. Ada si jangkung jari tengah yang sombong dan suka menghasut jari telunjuk.
4. Ada jari manis yang selalu menjadi teladan, baik, dan sabar sehingga diberi hadiah cincin.
5. Dan ada kelingking yang lemah dan penurut serta pemaaf (ingatkah anda waktu kecil kalau kita berbaikan pasti saling sentuh jari kelingking?).
Dengan perbedaan positif dan negatif yang dimiliki masing-masing jari, mereka bersatu untuk mencapai tujuan (menulis, memegang, menolong anggota tubuh yg lain, melakukan pekerjaan, dll).
Pernahkah kita bayangkan bila tangan kita hanya terdiri dari jempol semua?
Tentunya tidak bisa mengerjakan sesuatu dengan baik.
Falsafah ini sederhana namun sangat berarti.
Kita diciptakan dengan segala perbedaan yang kita miliki dengan tujuan untuk bersatu, saling menyayangi,saling menolong, saling membantu, saling mengisi, bukan untuk saling menuduh, menunjuk, merusak, dan bahkan membunuh.
seharusnya kita bersyukur atas karunia ini, banyak orang tidak menyadari akan hal ini. sudahkah kita bersyukur atas karunia ini..?
1 Tamparan 3 Jawaban
Tema
kisah motivasi
Ada seorang pemuda yang lama sekolah di luar negeri, kembali ke tanah air. Sesampainya di rumah ia meminta kepada orang tuanya untuk mencari seorang guru agama, kiyai atau siapa saja yang bisa menjawab 3 pertanyaannya. Akhirnya orang tua pemuda itu mendapatkan orang tersebut, seorang kiyai.
Pemuda : Anda siapa Dan apakah bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan saya?
Kiyai : Saya hamba Allah dan dengan izin-Nya saya akan menjawab
pertanyaan anda.
Pemuda : Anda yakin? Sedangkan Profesor dan ramai orang yang pintar
tidak mampu menjawab pertanyaan saya.
Kiyai : Saya akan mencoba sejauh kemampuan saya.
Pemuda : Saya ada 3 pertanyaan:
1.Kalau memang Tuhan itu ada,tunjukan wujud Tuhan kepada saya
2.Apakah yang dinamakan takdir
3.Kalau syaitan diciptakan dari api kenapa dimasukan ke neraka yang
dibuat dari api, tentu tidak menyakitkan buat syaitan. Sebab mereka memiliki unsur yang sama. Apakah Tuhan tidak pernah berfikir sejauh itu?
Tiba-tiba kyai tersebut menampar pipi pemuda tadi dengan keras.
Pemuda : (sambil menahan sakit) Kenapa anda marah kepada saya?
Kiyai : Saya tidak marah...Tamparan itu adalah jawaban saya atas 3
pertanyaan yang anda ajukan kepada saya.
Pemuda : Saya sungguh-sungguh tidak mengerti.
Kiyai : Bagaimana rasanya tamparan saya?
Pemuda : Tentu saja saya merasakan sakit.
Kiyai : Jadi anda percaya bahawa sakit itu ada?
Pemuda : Ya!
Kiyai : Tunjukan pada saya wujud sakit itu!
Pemuda : Saya tidak bisa.
Kiyai : Itulah jawaban pertanyaan pertama...kita semua merasakan
kewujudan Tuhan tanpa mampu melihat wujudnya.
Kiyai : Apakah tadi malam anda bermimpi akan ditampar oleh saya?
Pemuda : Tidak.
Kiyai : Apakah pernah terfikir oleh anda akan menerima tamparan dari
saya hari ini?
Pemuda : Tidak.
Kiyai : Itulah yang dinamakan takdir.
Kiyai : Terbuat dari apa tangan yang saya gunakan untuk menampar
anda?
Pemuda : Kulit.
Kiyai : Terbuat dari apa pipi anda?
Pemuda : Kulit.
Kiyai : Bagaimana rasanya tamparan saya?
Pemuda : Sakit.
Kiyai : Walaupun syaitan dijadikan dari api dan neraka juga terbuat
dari api, jika Tuhan menghendaki maka neraka akan menjadi tempat yang menyakitkan untuk syaitan.
semoga dengan kutipan cerita ini ke-iman-an kita makin bertambah
alhamdulillah jazakumullah khoiro
Do'a Sekeranjang Tempe
Tema
kisah motivasi
Di Karangayu, sebuah desa di Kendal, Jawa
Tengah, tempat tinggal seorang ibu penjual
tempe . Tak ada pekerjaan lain yang dapat dia
lakukan sebagai menyambung hidup. Meski
demikian, nyaris tak pernah lahir keluhan dari
bibirnya. Ia jalani hidup dengan riang.
"Jika tempe ini yang nanti mengantarku ke
surga, kenapa aku harus menyesalinya. "
demikian dia selalu memaknai hidupnya.
Suatu pagi, setelah salat subuh, dia pun
berkemas. Mengambil keranjang bambu
tempat tempe , dia berjalan ke dapur.
Diambilnya tempe-tempe yang dia letakkan di
atas meja panjang. Tapi.......deg !! dadanya
gemuruh. Tempe yang akan dia jual, ternyata
belum jadi. Masih berupa kacang, sebagian
berderai, belum disatukan ikatan-ikatan putih
kapas dari peragian. Tempe itu masih harus
menunggu satu hari lagi untuk jadi. Tubuhnya
lemas. Dia bayangkan, hari ini pasti dia tidak
akan mendapatkan uang, untuk makan, dan
modal membeli kacang, yang akan dia olah
kembali menjadi tempe.
Di tengah putus asa, terbersit harapan di
dadanya. Dia tahu, jika meminta kepada Allah,
pasti tak akan ada yang mustahil. Maka,
ditengadahkan kepala, dia angkat tangan, dia
baca doa. "Ya Allah, Engkau tahu kesulitanku.
Aku tahu Engkau pasti menyayangi hamba-Mu
yang hina ini. Bantulah aku ya Allah, jadikanlah
kedelai ini menjadi tempe . Hanya kepada-Mu
kuserahkan nasibku..."
Dalam hati, dia yakin, Allah akan mengabulkan
doanya. Dengan tenang, dia tekan dan
mampatkan daun pembungkus tempe . Dia
rasakan hangat yang menjalari daun itu.
Proses peragian memang masih berlangsung.
Dadanya gemuruh.
Dan pelan, dia buka daun pembungkus tempe.
Dan... dia kecewa. Tempe itu masih belum
juga berubah. Kacangnya belum semua
menyatu oleh kapas-kapas ragi putih. Tapi,
dengan memaksa senyum, dia berdiri. Dia
yakin, Allah pasti sedang "memproses"
doanya. Dan tempe itu pasti akan jadi. Dia
yakin, Allah tidak akan menyengsarakan
hambanya yang setia beribadah seperti dia.
Sambil meletakkan semua tempe setengah jadi
itu ke dalam keranjang, dia berdoa lagi. "Ya
Allah, aku tahu tak pernah ada yang mustahil
bagi-Mu. Engkau Maha Tahu, bahwa tak ada
yang bisa aku lakukan selain berjualan tempe.
Karena itu ya Allah, jadikanlah. Bantulah aku,
kabulkan doaku..."
Sebelum mengunci pintu dan berjalan menuju
pasar, dia buka lagi daun pembungkus tempe.
Pasti telah jadi sekarang, batinnya. Dengan
berdebar, dia intip dari daun itu, dan... belum
jadi. Kacang itu belum sepenuhnya memutih.
Tak ada perubahan apa pun atas ragian kacang
tersebut.
"Keajaiban Tuhan akan datang....pasti, "
yakinnya. Dia pun berjalan ke pasar. Di
sepanjang perjalanan itu, dia yakin, "kehendak"
Tuhan tengah bekerja untuk mematangkan
proses peragian atas tempe tempenya. Berkali-
kali dia dia memanjatkan doa... berkali-kali dia
yakinkan diri, Allah pasti mengabulkan doanya.
Sampai di pasar, di tempat dia biasa berjualan,
dia letakkan keranjang-keranjang itu.
"Pasti sekarang telah jadi tempe !" batinnya.
Dengan berdebar, dia buka daun pembungkus
tempe itu, pelan-pelan. Dan... dia terlonjak.
Tempe itu masih tak ada perubahan. Masih
sama seperti ketika pertama kali dia buka di
dapur tadi. Kecewa, airmata menitik di keriput
pipinya. Kenapa doaku tidak dikabulkan?
Kenapa tempe ini tidak jadi?
Kenapa Tuhan begitu tidak adil? Apakah Dia
ingin aku menderita? Apa salahku? Demikian
batinnya berkecamuk. Dengan lemas, dia gelar
tempe-tempe setengah jadi itu di atas plastik
yang telah dia sediakan. Tangannya lemas, tak
ada keyakinan akan ada yang mau membeli
tempenya itu. Dan dia tiba-tiba merasa lapar...
merasa sendirian. Allah telah meninggalkan
aku, batinnya. Airmatanya kian menitik.
Terbayang esok dia tak dapat berjualan... esok
dia pun tak akan dapat makan.
Dilihatnya kesibukan pasar, orang yang lalu
lalang, dan "teman-temannya" sesama penjual
tempe di sisi kanan dagangannya yang mulai
berkemas. Dianggukinya mereka yang pamit,
karena tempenya telah laku. Kesedihannya
mulai memuncak. Diingatnya, tak pernah dia
mengalami kejadian ini. Tak pernah tempenya
tak jadi. Tangisnya kian keras. Dia merasa
cobaan itu terasa berat. Di tengah kesedihan
itu, sebuah tepukan menyinggahi pundaknya.
Dia memalingkan wajah, seorang perempuan
cantik, paro baya, tengah tersenyum,
memandangnya.
"Maaf Ibu, apa ibu punya tempe yang
setengah jadi? Capek saya sejak pagi mencari-
cari di pasar ini, tak ada yang menjualnya. Ibu
punya??" Penjual tempe itu bengong.
Terkesima. Tiba-tiba wajahnya pucat. Tanpa
menjawab pertanyaan si ibu cantik tadi, dia
cepat menadahkan tangan. "Ya Allah, saat ini
aku tidak ingin tempe itu jadi. Jangan engkau
kabulkan doaku yang tadi. Biarkan sajalah
tempe itu seperti tadi, jangan jadikan
tempe ...."
Lalu segera dia mengambil tempenya. Tapi,
setengah ragu, dia letakkan lagi. "Jangan-
jangan, sekarang sudah jadi tempe ...."
"Bagaimana Bu ? Apa ibu menjual tempe
setengah jadi ?" tanya perempuan itu lagi.
Kepanikan melandanya lagi. "Duh Gusti...
bagaimana ini? Tolonglah ya Allah, jangan
jadikan tempe ya?" ucapnya berkali-kali. Dan
dengan gemetar, dia buka pelan-pelan daun
pembungkus tempe itu. Dan apa yang dia
lihat, pembaca ?? Di balik daun yang hangat
itu, dia lihat tempe yang masih sama. Belum
jadi ! "Alhamdulillah! " pekiknya, tanpa sadar.
Segera dia angsurkan tempe itu kepada si
pembeli. Sembari membungkus, dia pun
bertanya kepada si ibu cantik itu. "Kok Ibu
aneh ya, mencari tempe kok yang belum
jadi?"
"Oohh, bukan begitu, Bu. Anak saya, si
Sulhanuddin, yang kuliah S2 di Australia ingin
sekali makan tempe, asli buatan sini.
Nah, agar
bisa sampai sana belum busuk, saya pun
mencari tempe yang belum jadi. Jadi, saat
saya bawa besok, sampai sana masih layak
dimakan. Oh ya, jadi semuanya berapa, Bu ?"
Sahabatku, ini kisah yang biasa bukan ? Dalam
kehidupan sehari-hari, kita acap berdoa.....dan
"memaksakan" agar .....Allah memberikan apa
yang menurut kita paling cocok untuk kita.
Dan jika doa kita tidak dikabulkan, kita merasa
diabaikan, merasa kecewa. Padahal, Allah
paling tahu apa yang paling cocok untuk kita.
Bahwa semua rencananya adalah sempurna..
Menginstal Love Operating System
Tema
kisah motivasi
Customer Service(CS): Assalamu’alaikum, ada yang bisa saya bantu?
Pelanggan(P): Wa ‘alaikumsalam, saya sedang ingin menginstal cinta kasih. Bisakah anda membantu saya menyelesaikan prosesnya?
CS: Ya, saya dapat membantu Anda. Anda siap melakukannya? P: Baik, saya siap untuk menginstalnya sekarang, tetapi saya tidak mengerti secara teknis. Apa yang harus saya lakukan?
CS: Langkah pertama adalah membuka HATI Anda. Tahukah Anda dimana hati anda? P: ya, tapi ada banyak program yang sedang aktif. Apakah saya tetap bisa menginstal sementara program-program tersebut sedang aktif?
CS: Program apa saja yang sedang aktif? P: Sebentar, saya lihat dulu, program yang sedang aktif adalah SAKITHATI.EXE, MINDER.EXE, DENDAM.EXE, dan BENCI.COM. CS: Tidak apa-apa. CINTA-KASIH akan menghapus SAKITHATI.EXE dari system operasi anda. Program tersebut akan tetap ada dalam memory anda, tetapi tidak lama sebab akan tertimpa program lain. CINTA-KASIH akan menimpa MINDER.EXE dengan program yang disebut PERCAYADIRI.EXE. Tetapi anda harus mematikan BENCI.COM dan DENDAM.EXE. program tersebut akan menyebabkan CINTA-KASIH tidak terinstal secara sempurna. Dapatkah Anda mematikanya?
P: Saya tidak tahu cara mematikannya. Dapatkah Anda memandu saya?
CS: Dengan senang hati. Gunakan Start menu dan aktifkan MEMAAFKAN.EXE. aktifkan program ini sesering mungkin sampai BENCI.COM dan DENDAM.EXE terhapus.
P: OK, sudah. CINTA-KASIH akan mulai terinstal secara otomatis. Apakah ini wajar? CS: Ya, Anda akan menerima pesan bahwa CINTA_KASIH akan terus diinstal kembali dalam HATI Anda. Apakah Anda melihat pesan tersebut?
P: Ya, apakah sudah selesai terinstal?
CS: Ya, tapi ingat bahwa Anda hanya punya program dasarnya saja. Anda perlu mulai menghubungkan HATI yang lain untuk mengupgradenya.
P: Oops, saya mendapat pesan error. Apa yang harus saya lakukan? CS: Apa pesannya?
P: “ERROR 412 – PROGRAM NOT RUN ON INTERNAL COMPONENT”. Apa artinya?
CS: Jangan kuatir itu masalah biasa. Artinya, program CINTA-KASIH diset untuk aktif di HATI eksternal tetapi belum bisa aktif dalam HATI internal Anda. Ini adalah salah satu kerumitan pemrograman, tetapi dalam istilah nonteknis ini berarti Anda harus men-“CINTA-KASIH”-i mesin Anda sendiri sebelum men-“CINTA-KASIH”-i orang lain. P: Lalu apa yang harus saya lakukan?
CS: Dapatkah Anda mengklik pulldown direktori yang disebut “TAWAKAL”?
P: Ya. Sudah. CS: Bagus. Pilih file-file berikut dan salin ke direktori “MYHEART” MEMAAFKAN-DIRI-SENDIRI.DOC, dan MENYADARI KEKURANGAN.TXT. Sistem akan menimpa file-file konflik dan memulai memperbaiki program-program yang salah. Anda juga perlu mengosongkan Recycle Bin untuk memastikan program-program yang salah tidak muncul kembali.
P: Sudah. Hei! HATI saya terisi file-file baru. SENYUM.MPG aktif di monitor saya dan menandakan bahwa DAMAI.EXE dan KEPUASAN.COM dikopi ke HATI. Apakah ini wajar?
CS: Kadang-kadang. Orang lain mungkin perlu waktu mendownloadnya. Jadi, CINTA-KASIH telah terinstal dan aktif. Anda harus bisa menanganinya dari sini. Ada satu lagi hal yang penting?
P: Apa? CS: CINTA-KASIH adalah freeware. Pastikan untuk memberikannya kepada orang lain yang Anda temui. Mereka akan share ke orang lain dan seterusnya sampai Anda akan menerimanya kembali.
P: Terima kasih Anda telah membantu menginstal LOVE OPERATING SYSTEM pada HATI saya
CS: Sama-sama, semoga bermanfaat.
puasa sunah...
Tema
al-Hadist
Allah mensyariatkan bagi hamba-Nya untuk melakukan ibadah-ibadah sunnah di samping
melakukan ibadah yang wajib. Melakukan ibadah sunnah InsyaAllah akan menutup dan
menambal kekurangan-kekurangan yang ada pada ibadah wajib. Melakukan ibadah sunah
InsyaAllah juga akan memperberat timbangan di hari akhirat kelak. Diantara ibadah sunnah
yang disyariatkan oleh Allah SWT adalah puasa sunnah.
Dibawah ini adalah beberapa puasa dan keutamaannya:
1. Puasa Syawal
Puasa ini dilakukan selama enam hari di bulan Syawal, baik dilakukan secara berurutan
maupun tidak. Keutamaan puasa Ramadhan yang diiringi puasa Syawal adalah seperti orang yang berpuasa selama setahun (HR. Muslim)
2. Puasa hari Arafah
yaitu pada hari ke-9 bulan Dzulhijjah. Keutamaannya adalah akan dihapuskan dosa-dosa pada tahun yang lalu dan dosa-dosa pada tahun yang akan datang(HR. Muslim). Maksudnya adalah dosa-dosa kecil, dosa besar hanya bisa dihapus dengan jalan taubat. Puasa ini sunnah untuk orang yang sedang tidak melaksanakan haji
Dari Ummu Fadal, dia berkata, "Mereka merasa bimbang mengenai puasa Nabi SAW di Arafah, lalu Rasulullah saya kirimi susu. Kemudian Rasulullah meminumnya, sedangkan waktu itu beliau berkhotbah di Arafah." (HR Bukhari dan Muslim)
3. Puasa pada sembilan hari pertama pada bulan Dzulhijjah
Disunnahkan untuk berpuasa pada sembilan hari pertama bulan Dzulhijjah. Keutamaannya adalah amal sholeh di hari-hari ini sangat dicintai oleh AllahSAW ( HR. Bukhari) dan Allah juga melipat gandakan semua ibadah pada hari-hari mulia ini
"Tidak ada hari dimana amal sholih di dalamnya lebih dicintai oleh Allah SWT daripada hari-hari ini (sepuluh hari pertama Dzulhijjah, kecuali 10 dzulhijah). Para sahabat bertanya," "Wahai Rasulullah, tidak juga jihad fisabilillah? Beliau menjawab,"Tidak juga jihad fi sabilillah, kecuali seorang yang berangkat dengan membawa jiwa dan hartanya, lalu kembali tanpa membawa sedikit pun dari keduanya." (HR Bukhari)
4. Puasa Bulan Muharram
Sangat dianjurkan untuk berpuasa tanggal 9, 10 dan 11 Muharram. Dari Abu Hurairah ra dia berkata, "Rasulullah SAW ditanya, "Sholat apa yang lebih utama setelah sholat fardu? Rasulullah SAW menjawab, "Sholat di tengah malam". Mereka bertanya lagi, "Puasa apa yang lebih utama setelah puasa Ramadhan?" Rasulullah SAW menjawab, "Puasa pada bulan Allah yang kamu namakan muharram". (HR Ahmad, Muslim dan Abu Daud) Para ulama menyebutkan bahwa puasa di bulan Muharram ada tiga tingkatan: Tingkat pertama: berpuasa selama tiga hari yaitu hari ke-9, ke -10 dan ke-11 Tingkat kedua: berpuasa pada hari ke-9 dan ke-10 Tingkat ketiga: berpuasa hanya pada hari ke-10 (Hari Assyuro) Rasulullah SAW memerintahkan umat Islam untuk berouasa pada hari Assyuro ( 10 Muharram)
dan mengiringinya dengan puasa sehari dan sesudahnya untuk membedakan Umatnya dengan umat Yahudi dan Nasrani yang berpuasa ada hari ke-10.
5. Puasa pada limabelas hari pertama bulan Syaban
Disunnahkan untuk memperbanyak puasa pada bulan Sya'ban, karena pada bulan ini semua amal diangkat(dilaporkan) kepada Allah. Dari Usamah bin Zaid, ra berkata, Ya Rasululah, tidak satu bulan yang anda banyak melakukan puasa daripada bulan Sya'ban! Rasulullah menjawab, bulan itu sering dilupakan orang, karena letaknya antara Rajab dan Ramadhan, sedang pada bulan itulah amal-amal manusia diangkat kepada Rabb semesta alam. Maka saya ingin amal saya dibawa naik selagi saya berpuasa." (HR Nasa'i dan dinyatakan sahih oleh Ibnu Khuzaimah)
6. Puasa Senin dan Kamis
Berdasarkan Abu Hurairah ra. Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya amalan-amalan itu dipersembahkan pada setiap Senin dan Kamis, Maka Allah berkenan mengampuni setiap Muslim, kecuali dua orang yang bermusuhan(HR Ahmad)
Namun tidak ada kewajiban mengiringi puasa Senin dangan puasa pada hari kamis atau
sebaliknya Pada hadits lain, Rasulullah SAW ditanya seseorang mengenai puasa hari Senin, kemudian beliau menjawab," Itu hari kelahiranku dan pada hari itu pula wahyu diturunkan kepadaku." (HR. Muslim)
7. Puasa Tiga Hari Setiap bulan
Disunahkan untuk melakukan puasa pada tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan Qamariah. Abu Dzarr Al-Ghiffari ra berkata, " Kami diperintahkan Rasulullah SAW untuk melakukan puasa tiga hari dari setiap bulan, yaitu hari-hari terang bulan, yakni pada tanggal 13, 14, 15, sembari Rasulullah SAW bersabda, "Puasa tersebut seperti puasa setahun(sepanjang masa). (HR Nasa'i disahihkan oleh Ibnu Hibban) Dari Abu Hurairah ra, ia menceritakan, "Rasulullah berpesan kepadaku tiga hal, yaitu, berpuasa tiga hari pada setiap bulannya, mengerjakan dua raka'at sholat Dhuha serta sholat witr sebelum tidur."(Muttafaqun "Alaih)
8. Puasa Daud
Yaitu puasa selang-seling seperti puasanya Nabi Daud (sahari puasa dan sehari tidak puasa). Puasa ini adalah puasa yang sangat disukai oleh Allah SWT.
Dari Abdullah bin Amr berkata, "Rasulullah SAW telah bersabda," Puasa yang paling disukai Allah adalah puasa Daud dan sholat yang paling disukai Allah... adalah sholat Daud. Ia tidur separuh malam, dan bangun sepertiganya, lalu tidur seperenamnya, dan ia berpuasa satu hari lalu berbuka satu hari."(HR. Bukhari dan Muslim)
Untuk seorang muslimah , jika hendak berpuasa sunnah harus dengan izin suaminya. Ini berdasarkan hadits riwayat Bukhari dan Muslim:
"Tidak halal bagi seorang wanita untuk berpuasa saat suaminya bersamanya kecuali dengan seizinnya" dalam riwayat lain disebutkan :"kecuali puasa Ramadhan.".
Sedangkan waktu haram berpuasa adalah pada saat hari raya Idul Fitri, Idul Adha dan hari Tasyrik (11, 12, dan 13 Dzulhijjah). Selain hari-hari tersebut, ada waktu lain yang tidak dianjurkan untuk berpuasa yaitu pada saat kerabat atau teman sedang mengadakan syukuran atau walimah. Hukum berpuasa pada hari ini adalah makruh karena Allah menyuruh kita untuk menjaga hubungan sosial dengan kaum kerabat selain tentunya memikirkan akhirat.
sholat malam yuuukkkk...!!!
Tema
al-Hadist
an jaabir ibni abdillah qola, qola rasulullah sholallahu 'alaihi wassalam, qoolat ummu sulaiman ibni daawud 'alaihissalam laa tukstirin nauma billaili fainna kastrota nnaumi billaili tatrukul 'abda fiqiron yaumal qiyamah (HR. At-Thobrony:1:121:122)
dari jaabir ibni abdillah berkata: Rasulullah bersabda: ummu sulaiman berkata kpd sulaiman 'aihissalam: Janganlah kamu memperbanyak tidur di waktu malam, karena sesungguhnya memperbanyak tidur diwaktu malam itu menjadikannya seorang hamba yg fakir nanti di hari qiyamat (HR. At-Thobrony:1:121:122)
Jangan Menghina
Tema
Al-Qur'an
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَسْخَرْ قَومٌ مِّن قَوْمٍ عَسَى أَن يَكُونُوا خَيْراً مِّنْهُمْ وَلَا نِسَاء مِّن نِّسَاء عَسَى أَن يَكُنَّ خَيْراً مِّنْهُنَّ وَلَا تَلْمِزُوا أَنفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوا بِالْأَلْقَابِ بِئْسَ الاِسْمُ الْفُسُوقُ بَعْدَ الْإِيمَانِ وَمَن لَّمْ يَتُبْ فَأُوْلَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ
Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum menghina pada kaum yang lain (karena) barang kali mereka (yang dihina) lebih baik dari mereka (yang menghina) dan jangan pula wanita-wanita (menghina)pada wanita lain (karena) barang kali wanita-wanita (yang dihina) lebih baik dari wanita (yang menghina) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang dzalim. (QS. 49:11) [ الحجرات]
Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum menghina pada kaum yang lain (karena) barang kali mereka (yang dihina) lebih baik dari mereka (yang menghina) dan jangan pula wanita-wanita (menghina)pada wanita lain (karena) barang kali wanita-wanita (yang dihina) lebih baik dari wanita (yang menghina) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang dzalim. (QS. 49:11) [ الحجرات]
Kamis, 15 April 2010
larangan memperbanyak ketawa dan ucapan2 yg g bermanfaat...!!!
Tema
al-Hadist
dari ibnu umar berkata, rasulullah bersabda: janganlah kalian memperbanyak ucapan selain mengingat الله (dzikruالله) maka sesungguhnya memperbanyak ucapan selain mengingat الله (dzikruالله) mengeraskan pada hati, dan lebih jauhnya manusia dari الله karena hati yg keras (HR. At-Turmudzi dlm Kitab Az-Zuhud)
MOTTO
Tema
motto
Perkataan yg indah adalah DZIKRULLAH, lagu yg merdu adalah ADZAN, media yg terbaik adalah AL-QUR'AN, senam yg sehat adalah SHOLAT, diet yg sempurnah adaah PUASA, kebersihan yg menyegarkan adalah WHUDU, perjalanan yg indah adalah ZIARAH, khayalan yg baik adalah ingat DOSA & TAUBAT
Mari kita setting NIAT.. Upgrade IMAN.. Download SABAR.. Delete DOSA.. Approve MAAF.. Hunting PAHALA agar mndapat GUEST LIST masuk surga
Mari kita setting NIAT.. Upgrade IMAN.. Download SABAR.. Delete DOSA.. Approve MAAF.. Hunting PAHALA agar mndapat GUEST LIST masuk surga
anak singa dan induk kambing
Tema
kisah motivasi
Kisah Seekor Anak Singa PDF Cetak E-mail
Ditulis oleh heriyanto
Kamis, 22 Oktober 2009 11:46
kisah ini hanya sebuah ilustrasi / gambaran / cantolan bukan merupakan realita
Alkisah, di sebuah hutan belantara ada seekor induk singa yang mati
setelah melahirkan anaknya. Bayi singa yang lemah itu hidup tanpa
perlindungan induknya. Beberapa waktu kemudian serombongan kambing
datang melintasi tempat itu. Bayi singa itu menggerakgerakkan tubuhnya
yang lemah. Seekor induk kambing tergerak hatinya. Ia merasa iba melihat
anak singa yang lemah dan hidup sebatang kara. Dan terbitlah nalurinya
untuk merawat dan melindungi bayi singa itu.
Sang induk kambing lalu menghampiri bayi singa itu dan membelaidengan
penuh kehangatan dan kasih sayang. Merasakan hangatnyakasih sayang
seperti itu, sibayi singa tidak mau berpisah dengan sanginduk kambing.
Ia terus mengikuti ke mana saja induk kambingpergi. Jadilah ia bagian
dari keluarga besar rombongan kambing itu.Hari berganti hari, dan anak
singa tumbuh dan besar dalam asuhan induk kambing dan hidup dalam
komunitas kambing. Ia menyusu,makan, minum, bermain bersama anak-anak
kambing lainnya.
Tingkah lakunya juga layaknya kambing. Bahkan anak singa yangmulai
berani dan besar itu pun mengeluarkan suara layaknya kambing yaitu
mengembik bukan mengaum!la merasa dirinya adalah kambing, tidak berbeda
dengan kambingkambinglainn ya. Ia sama sekali tidak pernah merasa bahwa
dirinyaadalah seekor singa.
Suatu hari, terjadi kegaduhan luar biasa. Seekor serigala buas
masukmemburu kambing untuk dimangsa. Kambing-kambing berlarianpanik.
Semua ketakutan. Induk kambing yang juga ketakutan meminta anak singa
itu untuk menghadapi serigala.
”Kamu singa, cepat hadapi serigala itu! Cukup keluarkan auman mu
yang keras dan serigala itu pasti lari ketakutan!” Kata induk
kambing pada anak singa yang sudah tampak besar dan kekar.
tapi anak singa yang sejak kecil hidup di tengah-tengah komunitas
kambing itu justru ikut ketakutan dan malah berlindung di balik tubuh
induk kambing. Ia berteriak sekeras-kerasnya dan yang keluar dari
mulutnya adalah suara embikan. Sama seperti kambing yang lain bukan
auman. Anak singa itu tidak bisa berbuat apa-apa ketika salah satu anak
kambing yang tak lain adalah saudara sesusuannya diterkam dan dibawa
lari serigala.
Induk kambing sedih karena salah satu anaknya tewas dimakan serigala. Ia
menatap anak singa dengan perasaan nanar dan marah,
”Seharusnya kamu bisa membela kami! Seharusnya kamu bisa
menyelamatkan saudaramu! Seharusnya bisa mengusir serigala yang jahat
itu!”
Anak singa itu hanya bisa menunduk. Ia tidak paham dengan maksud
perkataan induk kambing. Ia sendiri merasa takut pada serigala
sebagaimana kambing-kambing lain. Anak singa itu merasa sangat sedih
karena ia tidak bisa berbuat apa-apa.
Hari berikutnya serigala ganas itu datang lagi. Kembali memburu
kambing-kambing untuk disantap. Kali ini induk kambing tertangkap dan
telah dicengkeram oleh serigala. Semua kambing tidak ada yang berani
menolong. Anak singa itu tidak kuasa melihat induk kambing yang telah ia
anggap sebagai ibunya dicengkeram serigala. Dengan nekat ia lari dan
menyeruduk serigala itu. Serigala kaget bukan kepalang melihat ada
seekor singa di hadapannya. Ia melepaskan cengkeramannya. Serigala itu
gemetar ketakutan! Nyalinya habis! Ia pasrah, ia merasa hari itu adalah
akhir hidupnya!
Dengan kemarahan yang luar biasa anak singa itu berteriak keras,
”Emmbiiik!”
Lalu ia mundur ke belakang. Mengambil ancang ancang untuk menyeruduk
lagi.
Melihat tingkah anak singa itu, serigala yang ganas dan licik itu
langsung tahu bahwa yang ada di hadapannya adalah singa yang bermental
kambing. Tak ada bedanya dengan kambing.Seketika itu juga ketakutannya
hilang. Ia menggeram marah dan siap memangsa kambing bertubuh singa itu!
Atau singa bermental kambing itu!
Saat anak singa itu menerjang dengan menyerudukkan kepalanya layaknya
kambing, sang serigala telah siap dengan kuda-kudanya yang kuat. Dengan
sedikit berkelit, serigala itu merobek wajah anaksinga itu dengan
cakarnya. Anak singa itu terjerembab dan mengaduh, seperti kambing
mengaduh. Sementara induk kambing menyaksikan peristiwa itu dengan rasa
cemas yang luar biasa. Induk kambing itu heran, kenapa singa yang kekar
itu kalah dengan serigala. Bukankah singa adalah raja hutan?
Tanpa memberi ampun sedikitpun serigala itu menyerang anak singa yang
masih mengaduh itu. Serigala itu siap menghabisi nyawa anak singa itu.
Di saat yang kritis itu, induk kambing yang tidak tega,dengan sekuat
tenaga menerjang sang serigala. Sang serigala terpelanting. Anak singa
bangun.
Dan pada saat itu, seekor singa dewasa muncul dengan auman yang dahsyat.
Semua kambing ketakutan dan merapat! Anak singa itu juga ikut takut dan
ikut merapat. Sementara sang serigala langsung lari terbirit-birit. Saat
singa dewasa hendak menerkam kawanan kambing itu, ia terkejut di
tengah-tengah kawanan kambing itu ada seekor anak singa.
Beberapa ekor kambing lari, yang lain langsung lari. Anak singa itu
langsung ikut lari. Singa itu masih tertegun. Ia heran kenapa anak singa
itu ikut lari mengikuti kambing? Ia mengejar anak singa itu dan berkata,
”Hai kamu jangan lari! Kamu anak singa, bukan kambing! Aku takkan
memangsa anak singa!
Namun anak singa itu terus lari dan lari. Singa dewasa itu terus
mengejar. Ia tidak jadi mengejar kawanan kambing, tapi malah mengejar
anak singa. Akhirnya anak singa itu tertangkap. Anak singa itu
ketakutan,
”Jangan bunuh aku, ammpuun!”
”Kau anak singa, bukan anak kambing. Aku tidak membunuh anak
singa!”
Dengan meronta-ronta anak singa itu berkata, ”Tidak aku anak
kambing! Tolong lepaskan aku!”
Anak singa itu meronta dan berteriak keras. Suaranya bukan auman tapi
suara embikan, persis seperti suara kambing.
Sang singa dewasa heran bukan main. Bagaimana mungkin ada anak singa
bersuara kambing dan bermental kambing. Dengan geram ia menyeret anak
singa itu ke danau. Ia harus menunjukkan siapa sebenarnya anak singa
itu. Begitu sampai di danau yang jernih airnya, ia meminta anak singa
itu melihat bayangan dirinya sendiri.
Lalu membandingkan dengan singa dewasa.
Begitu melihat bayangan dirinya, anak singa itu terkejut, ”Oh,
rupa
dan bentukku sama dengan kamu. Sama dengan singa, si raja hutan!”
”Ya, karena kamu sebenarnya anak singa. Bukan anak
kambing!”
Tegas singa dewasa.
”Jadi aku bukan kambing? Aku adalah seekor singa!”
”Ya kamu adalah seekor singa, raja hutan yang berwibawa dan
ditakuti oleh seluruh isi hutan! Ayo aku ajari bagaimana menjadi seekor
raja hutan!” Kata sang singa dewasa.
Singa dewasa lalu mengangkat kepalanya dengan penuh wibawa dan mengaum
dengan keras. Anak singa itu lalu menirukan, dan mengaum dengan keras.
Ya mengaum, menggetarkan seantero hutan. Tak jauh dari situ serigala
ganas itu lari semakin kencang, ia ketakutan mendengar auman anak singa
itu.
Anak singa itu kembali berteriak penuh kemenangan, ”Aku adalah
seekor singa! Raja hutan yang gagah perkasa!”
Singa dewasa tersenyum bahagia mendengarnya.
Allah berfirman,
”Kalian adalah sebaik baik ummat yang ada ditengah - tengah manusia lainnya ,
karena kalian menyuruh berbuat yang makruf, mencegah dari
yang mungkar dan beriman kepada Allah.”
Saya pribadi mencoba menarik gambaran dari cerita anak singa ini,
bahwa kita sebagai orang iman,sebagai hamba ALLOH yg dicintai oleh ALLOH ,jangan jatuh mental berkecil hati menghadapi kerasnya arus globalisasi didunia ini,
terkadang kita sebagai muslim dan mu'min dilingkungan sekolah,bisnis,kerja merasa kalah bersaing dengan manusia - manusia yg semata-mata hanya menguntukuwuk/mengurusi masalah dunia tanpa mengenal ibadah , halal - harom, dosa pahala,kadang sepintas mereka lebih sukses ,lebih menang didalam prestasi keduniaan sehingga kita selalu merasa ciut dengan mereka,
padahal kita sebagai muslim,sebagai mu'min adalah kekasihnya ALLOH sang penguasa alam raya,dengan kita menjadi muslimin dan mu'minin sejati kita bisa tetap berprestasi dan sukses disegala bidang,
Ayo bangkitlah saudaraku kaum muslimin dan muslimat , jadikanlah ALLOH didalam hatimu dan jadikanlah dunia didalam genggamanmu...
dari : www.lantabur.tv
Ditulis oleh heriyanto
Kamis, 22 Oktober 2009 11:46
kisah ini hanya sebuah ilustrasi / gambaran / cantolan bukan merupakan realita
Alkisah, di sebuah hutan belantara ada seekor induk singa yang mati
setelah melahirkan anaknya. Bayi singa yang lemah itu hidup tanpa
perlindungan induknya. Beberapa waktu kemudian serombongan kambing
datang melintasi tempat itu. Bayi singa itu menggerakgerakkan tubuhnya
yang lemah. Seekor induk kambing tergerak hatinya. Ia merasa iba melihat
anak singa yang lemah dan hidup sebatang kara. Dan terbitlah nalurinya
untuk merawat dan melindungi bayi singa itu.
Sang induk kambing lalu menghampiri bayi singa itu dan membelaidengan
penuh kehangatan dan kasih sayang. Merasakan hangatnyakasih sayang
seperti itu, sibayi singa tidak mau berpisah dengan sanginduk kambing.
Ia terus mengikuti ke mana saja induk kambingpergi. Jadilah ia bagian
dari keluarga besar rombongan kambing itu.Hari berganti hari, dan anak
singa tumbuh dan besar dalam asuhan induk kambing dan hidup dalam
komunitas kambing. Ia menyusu,makan, minum, bermain bersama anak-anak
kambing lainnya.
Tingkah lakunya juga layaknya kambing. Bahkan anak singa yangmulai
berani dan besar itu pun mengeluarkan suara layaknya kambing yaitu
mengembik bukan mengaum!la merasa dirinya adalah kambing, tidak berbeda
dengan kambingkambinglainn ya. Ia sama sekali tidak pernah merasa bahwa
dirinyaadalah seekor singa.
Suatu hari, terjadi kegaduhan luar biasa. Seekor serigala buas
masukmemburu kambing untuk dimangsa. Kambing-kambing berlarianpanik.
Semua ketakutan. Induk kambing yang juga ketakutan meminta anak singa
itu untuk menghadapi serigala.
”Kamu singa, cepat hadapi serigala itu! Cukup keluarkan auman mu
yang keras dan serigala itu pasti lari ketakutan!” Kata induk
kambing pada anak singa yang sudah tampak besar dan kekar.
tapi anak singa yang sejak kecil hidup di tengah-tengah komunitas
kambing itu justru ikut ketakutan dan malah berlindung di balik tubuh
induk kambing. Ia berteriak sekeras-kerasnya dan yang keluar dari
mulutnya adalah suara embikan. Sama seperti kambing yang lain bukan
auman. Anak singa itu tidak bisa berbuat apa-apa ketika salah satu anak
kambing yang tak lain adalah saudara sesusuannya diterkam dan dibawa
lari serigala.
Induk kambing sedih karena salah satu anaknya tewas dimakan serigala. Ia
menatap anak singa dengan perasaan nanar dan marah,
”Seharusnya kamu bisa membela kami! Seharusnya kamu bisa
menyelamatkan saudaramu! Seharusnya bisa mengusir serigala yang jahat
itu!”
Anak singa itu hanya bisa menunduk. Ia tidak paham dengan maksud
perkataan induk kambing. Ia sendiri merasa takut pada serigala
sebagaimana kambing-kambing lain. Anak singa itu merasa sangat sedih
karena ia tidak bisa berbuat apa-apa.
Hari berikutnya serigala ganas itu datang lagi. Kembali memburu
kambing-kambing untuk disantap. Kali ini induk kambing tertangkap dan
telah dicengkeram oleh serigala. Semua kambing tidak ada yang berani
menolong. Anak singa itu tidak kuasa melihat induk kambing yang telah ia
anggap sebagai ibunya dicengkeram serigala. Dengan nekat ia lari dan
menyeruduk serigala itu. Serigala kaget bukan kepalang melihat ada
seekor singa di hadapannya. Ia melepaskan cengkeramannya. Serigala itu
gemetar ketakutan! Nyalinya habis! Ia pasrah, ia merasa hari itu adalah
akhir hidupnya!
Dengan kemarahan yang luar biasa anak singa itu berteriak keras,
”Emmbiiik!”
Lalu ia mundur ke belakang. Mengambil ancang ancang untuk menyeruduk
lagi.
Melihat tingkah anak singa itu, serigala yang ganas dan licik itu
langsung tahu bahwa yang ada di hadapannya adalah singa yang bermental
kambing. Tak ada bedanya dengan kambing.Seketika itu juga ketakutannya
hilang. Ia menggeram marah dan siap memangsa kambing bertubuh singa itu!
Atau singa bermental kambing itu!
Saat anak singa itu menerjang dengan menyerudukkan kepalanya layaknya
kambing, sang serigala telah siap dengan kuda-kudanya yang kuat. Dengan
sedikit berkelit, serigala itu merobek wajah anaksinga itu dengan
cakarnya. Anak singa itu terjerembab dan mengaduh, seperti kambing
mengaduh. Sementara induk kambing menyaksikan peristiwa itu dengan rasa
cemas yang luar biasa. Induk kambing itu heran, kenapa singa yang kekar
itu kalah dengan serigala. Bukankah singa adalah raja hutan?
Tanpa memberi ampun sedikitpun serigala itu menyerang anak singa yang
masih mengaduh itu. Serigala itu siap menghabisi nyawa anak singa itu.
Di saat yang kritis itu, induk kambing yang tidak tega,dengan sekuat
tenaga menerjang sang serigala. Sang serigala terpelanting. Anak singa
bangun.
Dan pada saat itu, seekor singa dewasa muncul dengan auman yang dahsyat.
Semua kambing ketakutan dan merapat! Anak singa itu juga ikut takut dan
ikut merapat. Sementara sang serigala langsung lari terbirit-birit. Saat
singa dewasa hendak menerkam kawanan kambing itu, ia terkejut di
tengah-tengah kawanan kambing itu ada seekor anak singa.
Beberapa ekor kambing lari, yang lain langsung lari. Anak singa itu
langsung ikut lari. Singa itu masih tertegun. Ia heran kenapa anak singa
itu ikut lari mengikuti kambing? Ia mengejar anak singa itu dan berkata,
”Hai kamu jangan lari! Kamu anak singa, bukan kambing! Aku takkan
memangsa anak singa!
Namun anak singa itu terus lari dan lari. Singa dewasa itu terus
mengejar. Ia tidak jadi mengejar kawanan kambing, tapi malah mengejar
anak singa. Akhirnya anak singa itu tertangkap. Anak singa itu
ketakutan,
”Jangan bunuh aku, ammpuun!”
”Kau anak singa, bukan anak kambing. Aku tidak membunuh anak
singa!”
Dengan meronta-ronta anak singa itu berkata, ”Tidak aku anak
kambing! Tolong lepaskan aku!”
Anak singa itu meronta dan berteriak keras. Suaranya bukan auman tapi
suara embikan, persis seperti suara kambing.
Sang singa dewasa heran bukan main. Bagaimana mungkin ada anak singa
bersuara kambing dan bermental kambing. Dengan geram ia menyeret anak
singa itu ke danau. Ia harus menunjukkan siapa sebenarnya anak singa
itu. Begitu sampai di danau yang jernih airnya, ia meminta anak singa
itu melihat bayangan dirinya sendiri.
Lalu membandingkan dengan singa dewasa.
Begitu melihat bayangan dirinya, anak singa itu terkejut, ”Oh,
rupa
dan bentukku sama dengan kamu. Sama dengan singa, si raja hutan!”
”Ya, karena kamu sebenarnya anak singa. Bukan anak
kambing!”
Tegas singa dewasa.
”Jadi aku bukan kambing? Aku adalah seekor singa!”
”Ya kamu adalah seekor singa, raja hutan yang berwibawa dan
ditakuti oleh seluruh isi hutan! Ayo aku ajari bagaimana menjadi seekor
raja hutan!” Kata sang singa dewasa.
Singa dewasa lalu mengangkat kepalanya dengan penuh wibawa dan mengaum
dengan keras. Anak singa itu lalu menirukan, dan mengaum dengan keras.
Ya mengaum, menggetarkan seantero hutan. Tak jauh dari situ serigala
ganas itu lari semakin kencang, ia ketakutan mendengar auman anak singa
itu.
Anak singa itu kembali berteriak penuh kemenangan, ”Aku adalah
seekor singa! Raja hutan yang gagah perkasa!”
Singa dewasa tersenyum bahagia mendengarnya.
Allah berfirman,
”Kalian adalah sebaik baik ummat yang ada ditengah - tengah manusia lainnya ,
karena kalian menyuruh berbuat yang makruf, mencegah dari
yang mungkar dan beriman kepada Allah.”
Saya pribadi mencoba menarik gambaran dari cerita anak singa ini,
bahwa kita sebagai orang iman,sebagai hamba ALLOH yg dicintai oleh ALLOH ,jangan jatuh mental berkecil hati menghadapi kerasnya arus globalisasi didunia ini,
terkadang kita sebagai muslim dan mu'min dilingkungan sekolah,bisnis,kerja merasa kalah bersaing dengan manusia - manusia yg semata-mata hanya menguntukuwuk/mengurusi masalah dunia tanpa mengenal ibadah , halal - harom, dosa pahala,kadang sepintas mereka lebih sukses ,lebih menang didalam prestasi keduniaan sehingga kita selalu merasa ciut dengan mereka,
padahal kita sebagai muslim,sebagai mu'min adalah kekasihnya ALLOH sang penguasa alam raya,dengan kita menjadi muslimin dan mu'minin sejati kita bisa tetap berprestasi dan sukses disegala bidang,
Ayo bangkitlah saudaraku kaum muslimin dan muslimat , jadikanlah ALLOH didalam hatimu dan jadikanlah dunia didalam genggamanmu...
dari : www.lantabur.tv
Langganan:
Komentar (Atom)
