Sekali lagi pena telah diangkat
Tinta-tinta pun telah mengering
Ranting2 belumlah henti bersyahadat
dan daun2 tiada henti bertasbih
segala puja-puji mengalun menjadi sebuah melodi
Musik perenung kesejukan hati
ah, alamku memuji pada satu yang hakiki
pada titian kasih dari illahi
tapi...
kawanku...
dambaanku...
belahan jiwaanku...
segala dalam rengkuhanku...
aku belum melihatnya berhenti
berhenti memaki
berhenti mencaci
berhenti meneriaki
ah...
apa yang membuatmu berhenti nanti?
mungkinkah kau tunggu mati?
Jakarta, 4 januari 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.