Ini negeri wayang
Ini negeri dongeng
Adipati siaga pasang kuda-kuda
Keris dipinggang siap dihunus
Perompak lari tunggang-langgang
Kalah gesit perompak diringkus
Adipati jaya kondang kaloka
Kesohor dari pelosok hingga kota raja
Negeri tentram tanah subur
Rakyat aman hidup makmur
Ini negeri panggung
Negeri sandiwara
Kaum keraton jadi pelawak
Biar kesohor nyanyi kocak
Kuda besi jalan main tabrak
Belum lagi para algojo main labrak
Ada lagi paman patih main ambil upeti
Lumbung kraton kosong diambil sembunyi-sembunyi
Ratu adil malah dimusuh lawan seribu
Ratu adil cuma satu cuma dianggep badut lucu
e...
Negeri lawak
Negeri kocak
Jakarta, 13 Januari 2013
Jika Bukan Kamu sendiri Yang mengalahkannya, Maka kamu sendiri yang akan terbunuh oleh Waktu
Senin, 21 Januari 2013
MIMPI JALANAN
Tema
Puisi Hati
Sekecil bintang dilangit mimpi dilabuhkan
setinngiannya mimpi itu dititipkan
Sederhana dihadapkan
namun tinggi kan dicapaikan
dan jika menghampirimu
kau usiknya dengan tidur nyenyakmu
puas menyeringai dengan culas
Kelambali terhenyak dalam kepulasan
kamu bilang mimpi itu hanya bunga tidur
besok dia tidak akan berani menghampiri lagi
oh, tapi tidak...
tidak bagi mereka yang tidur dijalanan
jalan beraspal penuh debu dan asap
mimpi sebuah anugerah
sebuah harapan
sebuah impian
dan sebuah jalan baru
menempuh kehidupan baru setelah bangun terhenyak
bermodalkan mimpi yang mengilhami dari nyenyak
dengan satu tekat berbeludru selicin minyak
kan digapainya satu asa, bangkit dari rasa terkoyak
Jakarta, 12 Januari 2013
setinngiannya mimpi itu dititipkan
Sederhana dihadapkan
namun tinggi kan dicapaikan
dan jika menghampirimu
kau usiknya dengan tidur nyenyakmu
puas menyeringai dengan culas
Kelambali terhenyak dalam kepulasan
kamu bilang mimpi itu hanya bunga tidur
besok dia tidak akan berani menghampiri lagi
oh, tapi tidak...
tidak bagi mereka yang tidur dijalanan
jalan beraspal penuh debu dan asap
mimpi sebuah anugerah
sebuah harapan
sebuah impian
dan sebuah jalan baru
menempuh kehidupan baru setelah bangun terhenyak
bermodalkan mimpi yang mengilhami dari nyenyak
dengan satu tekat berbeludru selicin minyak
kan digapainya satu asa, bangkit dari rasa terkoyak
Jakarta, 12 Januari 2013
SINGGASANA SUNYI
Tema
Puisi Hati
Cinta begitu aku memanggilmu
entah mengapa aku begitu rindu tatkala jauh
dan entah mengapa semakin bertambah sayang ini tatkala semakin dekat denganmu
Cinta kau membunuhku dengan gejolak ini
Kau menikamku dengan cara yang tak pasti
kau membiusku dalam kebisuan hati
Cinta aku memanggilmu
berjalan beriring mniti jalan yang dituju
tertawa riang dalam hari penuh haru
Cinta aku ingin bersamamu
mengarungi sisa hari yang kian membiru
Bersamamu aku ingin dalam cahya rindu
Cinta bisikanlah kata-kata itu saat ku mati
Saat berbaring kita dalam singgasana sunyi
Saat hati kita membeku dalam kasih abadi
Jakarta, 11 Januari 2013
entah mengapa aku begitu rindu tatkala jauh
dan entah mengapa semakin bertambah sayang ini tatkala semakin dekat denganmu
Cinta kau membunuhku dengan gejolak ini
Kau menikamku dengan cara yang tak pasti
kau membiusku dalam kebisuan hati
Cinta aku memanggilmu
berjalan beriring mniti jalan yang dituju
tertawa riang dalam hari penuh haru
Cinta aku ingin bersamamu
mengarungi sisa hari yang kian membiru
Bersamamu aku ingin dalam cahya rindu
Cinta bisikanlah kata-kata itu saat ku mati
Saat berbaring kita dalam singgasana sunyi
Saat hati kita membeku dalam kasih abadi
Jakarta, 11 Januari 2013
Selasa, 08 Januari 2013
PUJIAN KEMATIAN
Tema
Puisi Hati
Sekali lagi pena telah diangkat
Tinta-tinta pun telah mengering
Ranting2 belumlah henti bersyahadat
dan daun2 tiada henti bertasbih
segala puja-puji mengalun menjadi sebuah melodi
Musik perenung kesejukan hati
ah, alamku memuji pada satu yang hakiki
pada titian kasih dari illahi
tapi...
kawanku...
dambaanku...
belahan jiwaanku...
segala dalam rengkuhanku...
aku belum melihatnya berhenti
berhenti memaki
berhenti mencaci
berhenti meneriaki
ah...
apa yang membuatmu berhenti nanti?
mungkinkah kau tunggu mati?
Jakarta, 4 januari 2013
Tinta-tinta pun telah mengering
Ranting2 belumlah henti bersyahadat
dan daun2 tiada henti bertasbih
segala puja-puji mengalun menjadi sebuah melodi
Musik perenung kesejukan hati
ah, alamku memuji pada satu yang hakiki
pada titian kasih dari illahi
tapi...
kawanku...
dambaanku...
belahan jiwaanku...
segala dalam rengkuhanku...
aku belum melihatnya berhenti
berhenti memaki
berhenti mencaci
berhenti meneriaki
ah...
apa yang membuatmu berhenti nanti?
mungkinkah kau tunggu mati?
Jakarta, 4 januari 2013
SANDIWARA PUJANGGA PENDUSTA DALAM RINDU DAN CINTA
Tema
Puisi Hati
biarlah sang bayu kini yang menderuku dalam rindu
biarlah mentari esok yang kan menghangatkanku dalam cinta
aku selalu rindu
aku selalu cinta
Aku hanya lelah bermain
aku pun hanya lelah bersua
tapi aku tidak perlah lelah memiliki
dan aku juga tidak lelah kan bercerita
tentang sandiwara
tentang para pujangga
tentang para pendusta
dan aku selalu rindu
aku juga selalu cinta
rindu mengabarkan tentang kamu
bercinta dalam kesatuan kita
Rinduku kan terus bergaung
Cintaku kan terus bersemayam
Jakarta, 4 Januari 2013
biarlah mentari esok yang kan menghangatkanku dalam cinta
aku selalu rindu
aku selalu cinta
Aku hanya lelah bermain
aku pun hanya lelah bersua
tapi aku tidak perlah lelah memiliki
dan aku juga tidak lelah kan bercerita
tentang sandiwara
tentang para pujangga
tentang para pendusta
dan aku selalu rindu
aku juga selalu cinta
rindu mengabarkan tentang kamu
bercinta dalam kesatuan kita
Rinduku kan terus bergaung
Cintaku kan terus bersemayam
Jakarta, 4 Januari 2013
CINTA TIGA TITIK
Tema
Puisi Hati
Sungguhpun aku tidak bisa berdiri di tiga titik sekaligus
Bahkan sempat aku ingin menyerah mengaku kalah
Tapi itu tidak adil bagiku, baginya, dan bagimu
Kini aku hanya bisa pasrah di kehadirat yang kuasa
Meskipun ...
Di hatiku hanya satu cinta untuk-Nya
Dan untuk kalian semua itu hal luar biasa
Insya Allah ...
Taukah engkau ...
Manisnya ukhuwah itu seperti manisnya buah kurma
Kalau tidak dimakan buah itu,
Dari mana dapat manisnya...
Dan masih berharap jawab akan dua tanya
Semoga didapat pada akhir kisah cerita
Cinta bertemu rindu dalam sangkar
Seperti fajar bertemu mentari dalam binar
Jakarta, 7 Januari 2013
Bahkan sempat aku ingin menyerah mengaku kalah
Tapi itu tidak adil bagiku, baginya, dan bagimu
Kini aku hanya bisa pasrah di kehadirat yang kuasa
Meskipun ...
Di hatiku hanya satu cinta untuk-Nya
Dan untuk kalian semua itu hal luar biasa
Insya Allah ...
Taukah engkau ...
Manisnya ukhuwah itu seperti manisnya buah kurma
Kalau tidak dimakan buah itu,
Dari mana dapat manisnya...
Dan masih berharap jawab akan dua tanya
Semoga didapat pada akhir kisah cerita
Cinta bertemu rindu dalam sangkar
Seperti fajar bertemu mentari dalam binar
Jakarta, 7 Januari 2013
Langganan:
Komentar (Atom)