Jika Bukan Kamu sendiri Yang mengalahkannya, Maka kamu sendiri yang akan terbunuh oleh Waktu
Senin, 03 Desember 2012
Antara Aku dan Kamu
Tema
Puisi Hati
Aku memanggilnya mawar
Aku memanggilnya rembulan
Aku memanggilmu embun
tapi siapa yang aku panggil dengan kamu sendiri?
tanpa perumpamaan
tanpa siluet padanan
tanpa kata nama lain
aku hanya ingin menyebutmu dengan kamu...
dan kamu menjadi diri kamu sendiri...
Kamis, 15 November 2012
Pulang
Tema
Puisi Hati
Teki yang bergoyang tertiup sang bayu
Mengikuti alunannya menuntun jiwanya hingga layu
Terkapar daam terik sang mentari
Hingga mati nanti dalam sendiri tanpa pelangi
Teki kering yang mulai menguning
Tidak berbunga tak pula berbuah
Hanya berbatang rapuh nan kering
Serta sedikit daun runcing yang tersisa
Teki kering yang kian sekarat
Tersudut diujung jalan yang beraspal
Berteriak pasif tanpa ada jawab
Bergoyang dengan lara penuh harap
Teki kering nan kuning menunggu ajal
Dari pintu dua dunia menyapa
Menyampaikan kalimat singkat bermakna padat
Berharap akan ada bersama selamat kita tersemat
Dan tekipun kian sekarat
Dengan nyawa meregang meratap
Berteriak penuh parau bakleher tercekat
Sudah saatnya kita merapat
serta lirih dia berujar
"Tuhan kami pulang..."
Mengikuti alunannya menuntun jiwanya hingga layu
Terkapar daam terik sang mentari
Hingga mati nanti dalam sendiri tanpa pelangi
Teki kering yang mulai menguning
Tidak berbunga tak pula berbuah
Hanya berbatang rapuh nan kering
Serta sedikit daun runcing yang tersisa
Teki kering yang kian sekarat
Tersudut diujung jalan yang beraspal
Berteriak pasif tanpa ada jawab
Bergoyang dengan lara penuh harap
Teki kering nan kuning menunggu ajal
Dari pintu dua dunia menyapa
Menyampaikan kalimat singkat bermakna padat
Berharap akan ada bersama selamat kita tersemat
Dan tekipun kian sekarat
Dengan nyawa meregang meratap
Berteriak penuh parau bakleher tercekat
Sudah saatnya kita merapat
serta lirih dia berujar
"Tuhan kami pulang..."
Senin, 29 Oktober 2012
Sumpah Pemuda
Tema
Puisi Hati
Pemuda mana sumpah lantangmu dulu...!!!
Penuh gegap, penuh gempita
Kau teriakkan lantunan sumpahmu
Tiga baris kalimat dalam secarik kertas
Pemuda, kau sumpahkan jiwamu
Pemuda, kau sumpahkan ragamu
Pemuda, kau sumpahkan pula semangatmu
Pemuda, mana sumpahmu dulu...!!!
Masih berdenging gendang kuping kami
Bukan masa mudamu yang kau sumpahkan
Tapi kau serah kan semuakan isi hati
Diri saudaramau, dalam putra putri bangsa yang kau anggap
Pemuda, kami masih menunggu
Kobaran jiwa semangat merahmu
Langkah tegap hati putihmu
Bangkitkan tanah raya negerimu
Senin, 24 September 2012
Cahaya Cinta
Tema
Puisi Hati
sesaat jiwaku tertegun
terbangun dari mimpi semu
tebarkan hasrat cinta
hanya dalam sekejap mata
begitu berat tuk kusadari
arti semu banyang ini
Dan sekarang aku telah terbangun
tuk berikan semua cintaku
sekarang sudah tidak ada lagi temaram
karena ada cahaya terang
yang tersirat dari lilin kalbu
sewujud cinta-Mu
Cinta yang Agung
terbangun dari mimpi semu
tebarkan hasrat cinta
hanya dalam sekejap mata
begitu berat tuk kusadari
arti semu banyang ini
Dan sekarang aku telah terbangun
tuk berikan semua cintaku
sekarang sudah tidak ada lagi temaram
karena ada cahaya terang
yang tersirat dari lilin kalbu
sewujud cinta-Mu
Cinta yang Agung
Celoteh
Tema
Puisi Hati
Sesaat kulihat damai menyelimuti
Ternyata semuanya hanya banyangan semu
eh bukan, tapi damai sesaat
dan untuk ku perjuangkan agar senantiasa tetap bersamaku
lari?
nggak!!!
kukejar damaiku bersamamu...
Ternyata semuanya hanya banyangan semu
eh bukan, tapi damai sesaat
dan untuk ku perjuangkan agar senantiasa tetap bersamaku
lari?
nggak!!!
kukejar damaiku bersamamu...
Makna
Tema
Puisi Hati
Sungguh malam yang sunyi berteman gerimis
Sungguh ingin sekali berdendang menghangatkan diri
Dengan panjatkan puja puji syair lama
Lirik usang yang tak lagi terjamah
"sungguh bukan syairnya sayank! tapi maknanya!"
Makna yang siratkan kehidupan
Makna yang siratkan cinta
Memberi dan tpdak lagi meminta
Bersama dalam hangatnya berbagi
Kehidupan dan CINTA
Sungguh ingin sekali berdendang menghangatkan diri
Dengan panjatkan puja puji syair lama
Lirik usang yang tak lagi terjamah
"sungguh bukan syairnya sayank! tapi maknanya!"
Makna yang siratkan kehidupan
Makna yang siratkan cinta
Memberi dan tpdak lagi meminta
Bersama dalam hangatnya berbagi
Kehidupan dan CINTA
Kobaran Api
Tema
Puisi Hati
Biarlah kata-kata ini mati
Menggantung terjerat urat leher
Biarlah tiap sajak mengering
Karena suara air yang menghidupi tak lagi meluber
Semangatku kan hidup di hati
Jiwaku kan senantiasa berkobar
Pancarkan semangat api
Tak takut dan tak gentar
Karena pengharapan akan sebuah penghidupan...
Menggantung terjerat urat leher
Biarlah tiap sajak mengering
Karena suara air yang menghidupi tak lagi meluber
Semangatku kan hidup di hati
Jiwaku kan senantiasa berkobar
Pancarkan semangat api
Tak takut dan tak gentar
Karena pengharapan akan sebuah penghidupan...
Revolusi Senja
Tema
Puisi Hati
Sudah saatnya begerak dan berevolusi
Merubah tiap kata menjadi tingkah
Sudah saatnya introspeksi dan mengevaluasi
Merubah tiap ejaan mejadi kerjaan
Puisi tak lagi berisi
Sajak sudah tak berteriak
Syair tak ada yang mengalir
Kata-kata tak lagi bermakna
Perlu digerakan dan beri perubahan
Sebagaimana senja yang telah berevolusi
Dalam evolusi sempurna menjadi guratan malam
Bertabur keindahan bintang yang menghiasi
lebih...
Merubah tiap kata menjadi tingkah
Sudah saatnya introspeksi dan mengevaluasi
Merubah tiap ejaan mejadi kerjaan
Puisi tak lagi berisi
Sajak sudah tak berteriak
Syair tak ada yang mengalir
Kata-kata tak lagi bermakna
Perlu digerakan dan beri perubahan
Sebagaimana senja yang telah berevolusi
Dalam evolusi sempurna menjadi guratan malam
Bertabur keindahan bintang yang menghiasi
lebih...
Sabtu, 22 September 2012
Kail Hamba Sahaya
Tema
Puisi Hati
Takperlu pulalah adinda mengasihi
Mengasihi hamba papa penuhi diri dengan lara
Dan takperlu pulalah adinda mengasihi
Mengasihi hamba sahaya itu dengan dermawan
Para hamba papa sudah cukupkan diri tersisih
Para hamba sahaya sudah kenyangkan dari rasa lapar
Para hamba papa penuh kasih
Para hamba sahaya membahu bersama
Sungguh kau telah menjadikanmu diri yang mulia
Mungkin cukup dengan memberikan beberapa keping dinar
Tapi sungguh kau tak pernah memuliakan para sahaya
Karena para sahaya lebih kayakan dirimu
Kau takkan pernah bisa liat
Dimana mereka simpan wang mereka
Berapa besar mahkota mereka
Mereka simpan kayanya dalam hati
Ya dalam hati…
Dalam nurani…
Kasih mereka lebih besar
Karena kasih mereka beri dengan cara sederhana
Cara sederhana takkan pernah habis
Dalam sederhana mereka saling memiliki
Mereka tidak butuh ikan segar yang telah kau pancing
Hormati, muliakanlah mereka dengan cara mereka
Cara sederhana yang begitu agung
Cukup berikan sebagian kailmu.
Mengasihi hamba papa penuhi diri dengan lara
Dan takperlu pulalah adinda mengasihi
Mengasihi hamba sahaya itu dengan dermawan
Para hamba papa sudah cukupkan diri tersisih
Para hamba sahaya sudah kenyangkan dari rasa lapar
Para hamba papa penuh kasih
Para hamba sahaya membahu bersama
Sungguh kau telah menjadikanmu diri yang mulia
Mungkin cukup dengan memberikan beberapa keping dinar
Tapi sungguh kau tak pernah memuliakan para sahaya
Karena para sahaya lebih kayakan dirimu
Kau takkan pernah bisa liat
Dimana mereka simpan wang mereka
Berapa besar mahkota mereka
Mereka simpan kayanya dalam hati
Ya dalam hati…
Dalam nurani…
Kasih mereka lebih besar
Karena kasih mereka beri dengan cara sederhana
Cara sederhana takkan pernah habis
Dalam sederhana mereka saling memiliki
Mereka tidak butuh ikan segar yang telah kau pancing
Hormati, muliakanlah mereka dengan cara mereka
Cara sederhana yang begitu agung
Cukup berikan sebagian kailmu.
Tangisan Lili
Tema
Puisi Hati
oh, tidak..., tidak apa...
jangan menangis disini
takperlu kau mengadu
tak perlu pulalah kau bersedih
Biarkanlah ini berlalu
biarlah sang bayu yang kan menjadi penghapus
penghapus lukamu, juga sedihmu
Karena titian sang bayu selalu mendengarmu
Oh, tidak tidak...
jangan lagi...
aku takakan kuat menahanmu
aku takan bisa menenangkanmu
Biarlah dunia yang merendahkan hamba papa ini
jangan kau kau adukan pada yang lain
sungguh aku tak ingin
yach biarlah begitu, selalu sepi
kau akan tetap bersama duniamu
dan inilah duniaku...
Kau lili putih
dan aku kumbang tersisih...
jangan menangis disini
takperlu kau mengadu
tak perlu pulalah kau bersedih
Biarkanlah ini berlalu
biarlah sang bayu yang kan menjadi penghapus
penghapus lukamu, juga sedihmu
Karena titian sang bayu selalu mendengarmu
Oh, tidak tidak...
jangan lagi...
aku takakan kuat menahanmu
aku takan bisa menenangkanmu
Biarlah dunia yang merendahkan hamba papa ini
jangan kau kau adukan pada yang lain
sungguh aku tak ingin
yach biarlah begitu, selalu sepi
kau akan tetap bersama duniamu
dan inilah duniaku...
Kau lili putih
dan aku kumbang tersisih...
Mimpi IV
Tema
Puisi Hati
oh... mimpi kau menghampiri...
bagai malam yang tak kunjung putus
pekat dan semakin mencekam
walau siang tlah bertengger, tapi dia kau buat berlalu
oh mimpi, kini kau hitam
menghampiri tiap jiwa yang lena
dia masih hijau
tapi kau buat dia silau
oh mimpi, sekarang kau tikam dia
kau robek sangkar yang hanya kelakar
padahal, kemaren kita bercengkrama
bercerita bercanda tawa ria
oH mimpi, kau butakan dia
kau gelapkan mata hatinya
kau belenggu kakinya
tak bisalah dia kan berlari
oh mimpi, DIA kawanku!
bagai malam yang tak kunjung putus
pekat dan semakin mencekam
walau siang tlah bertengger, tapi dia kau buat berlalu
oh mimpi, kini kau hitam
menghampiri tiap jiwa yang lena
dia masih hijau
tapi kau buat dia silau
oh mimpi, sekarang kau tikam dia
kau robek sangkar yang hanya kelakar
padahal, kemaren kita bercengkrama
bercerita bercanda tawa ria
oH mimpi, kau butakan dia
kau gelapkan mata hatinya
kau belenggu kakinya
tak bisalah dia kan berlari
oh mimpi, DIA kawanku!
Mimpi III
Tema
Puisi Hati
Aku bermimpi lagi semalam…
Kali ini tentang pelangi
Warnanya yang elok
Warnanya yang indah
Pesona taburan warna – warni
Bak taman bunga dilangit
Kenangkan ku selalu
Lovely togetherness…
all about you...
ya...
just for yours...
my Best Friend
Kali ini tentang pelangi
Warnanya yang elok
Warnanya yang indah
Pesona taburan warna – warni
Bak taman bunga dilangit
Kenangkan ku selalu
Lovely togetherness…
all about you...
ya...
just for yours...
my Best Friend
Mimpi II
Tema
Puisi Hati
ah... mimpi itu lagi...
lagi-lagi masih tentang mimpi
tak bosannya membicarakan mimpi
mimpiku tentang elegi pagi hari
terbangun dalam kebisuan
kekakuan raga sisa semalam
mencoba merangkak dari pembaringan
berdiri tegak kembali menyongsong asa
ey...
kupu - kupu mungil itu menyapa
pagi om...
yach selamat pagi dunia...
lagi-lagi masih tentang mimpi
tak bosannya membicarakan mimpi
mimpiku tentang elegi pagi hari
terbangun dalam kebisuan
kekakuan raga sisa semalam
mencoba merangkak dari pembaringan
berdiri tegak kembali menyongsong asa
ey...
kupu - kupu mungil itu menyapa
pagi om...
yach selamat pagi dunia...
Mimpi I
Tema
Puisi Hati
Mimpiku pelik sebuah sandi
sandi yg terpaut akan kosa kata
kosa kata makna kehidupan
mengartikan hidup dg sebuah morse
bak warna yang masih abu-abu
antara putih dan hitam takberpembeda
huuhhh...
abu-abu...
ya masih abu-abu
sandi yg terpaut akan kosa kata
kosa kata makna kehidupan
mengartikan hidup dg sebuah morse
bak warna yang masih abu-abu
antara putih dan hitam takberpembeda
huuhhh...
abu-abu...
ya masih abu-abu
Jumat, 21 September 2012
Meniti Jalan
Tema
Puisi Hati
Kembali kutulis saat penjara sepi mengurungku
Dalam jangkauan gelap yg mengkukung
Dihujani oleh berjuta rasa rindu
Ditelanjangi oleh asa diri yang kian tak mampu
Dalam balutan hujan malam itu
Mengakhiri arti kebersamaan semu
Melangkahkan kaki yang gontai sembuarat pilu
Menyamarkan air mata yang mengucur
Waktu takbisa kembali
Waktu takbisa berhenti
Waktu kan terus berjalan meniti
Tak kenal lelah tak pula letih
Kawan,
Benarkah tentang semua?
Kawan,
Hatiku tersiksa!
Kembalilah
Bersama kita gapai asa, cita, dan cinta
Bersama kita bisa
Meniti jalan dakwah!
Senin, 17 September 2012
Lilin Kecil
Tema
Puisi Hati
Kisah tentang lilin kecil
Berpijar tak sehangat sang mentari
tak seelok rembulan purnama
tidak pula seindah kemerlip bintang
Lilin kecil disudut ruangan
Bersamaan cahayanya yang kian redup
Menerangi sebahagian kecil kegelapan
Bersamaan batangnya yang kian melebur
Lilin Kecil bercahaya redup
Berkedip sendiri menunggu masanya
Mati bersama tiupan sang bayu
Atau mati dalam sendiri tanpa sisa
Lilin kecil berkorban tanpa rasa hina
Meski dunia memandang sebelah mata
Lilin kecil berpijar tanpa rasa lelah
Tiada penyesalan bila tiba masanya
Lirih dia berkata "Tidak usah kau hiraukan, biarlah sejenak aku menerangi putri kecilku. Dia takut akan gelap. Setidaknya sampai mentari terbit menerangi dan menghangatkan hatinya."
^_^
Rabu, 12 September 2012
Syair dan Hati
Tema
Puisi Hati
syairku telah lama mati dan kukremasi
mungkin akan bangkit dan bereinkarnasi
mungkin juga akan terus mati
terkubur dalam kenangan masa lalu yang sunyi
syairku telah lama kubuang jauh
mungkin sudah lama luluh
mungkin juga bertemu sampan lusuh
yang kan dikayuhnya kembali temu
syairku dendangan masa lalu
lagu jiwaku saat ku dirundung pilu
gejolak batin yang teriris sembilu
berontak raga dari rasa layu
ini semangat baruku
ini suara batinku
ini pemujaanku
dan ini hatiku untukmu
Selasa, 29 Mei 2012
Sayap Rapuh
Tema
Puisi Hati
Bersama kepakan sayap rapuh inilah kan kusampaikan
Betapa berat bahuku menyokong beban
Betapa lelah pundakku memikul timangan
Betapa raga ini ingin rehat barang sejenak
Dengan kepakan sayap rapuh inilan kankuhantarkan
Bikisan kecil kado dari tuhan
Seuntai ulasan sederhana bermakna kata perpisahan
Sebaris bait nasehat terakhir sebelum kematian
Dengan kepakan sayap rapuh inilah kukan datang
Dihari terakhir perpisahan kita
Kan kulantunkan do’a bertajuk perpisahan penguat jiwa
Dihari terakhir kali kita berharap takkan terjadi
Sayang …
Kamulah kerinduan
Kamulah cinta
Kamulah dunia
Maka,
Rinduilah ke-Esa-an-Nya
Cintailah Dzat-Nya
Kejarlah akherat-Nya
Yakinlah kita kan bertemu disurga-Nya
Betapa berat bahuku menyokong beban
Betapa lelah pundakku memikul timangan
Betapa raga ini ingin rehat barang sejenak
Dengan kepakan sayap rapuh inilan kankuhantarkan
Bikisan kecil kado dari tuhan
Seuntai ulasan sederhana bermakna kata perpisahan
Sebaris bait nasehat terakhir sebelum kematian
Dengan kepakan sayap rapuh inilah kukan datang
Dihari terakhir perpisahan kita
Kan kulantunkan do’a bertajuk perpisahan penguat jiwa
Dihari terakhir kali kita berharap takkan terjadi
Sayang …
Kamulah kerinduan
Kamulah cinta
Kamulah dunia
Maka,
Rinduilah ke-Esa-an-Nya
Cintailah Dzat-Nya
Kejarlah akherat-Nya
Yakinlah kita kan bertemu disurga-Nya
Sabtu, 05 Mei 2012
Kelakar Sang Malam
Tema
Puisi Hati
Samar - samar mulai terlihat
semburat secercah cahaya keemasan
menerobos dari balik rimbun dedaunan
menenggelamkan malam yang berkelakar
ah malam berkelakar...
Tidak. Bukan malamlah yang berkelakar
lantas?
penghuni malamlah yang angkuh
mendengkur puas menyeringai
lupa akan sujud yang haruslah dilakoni
semburat secercah cahaya keemasan
menerobos dari balik rimbun dedaunan
menenggelamkan malam yang berkelakar
ah malam berkelakar...
Tidak. Bukan malamlah yang berkelakar
lantas?
penghuni malamlah yang angkuh
mendengkur puas menyeringai
lupa akan sujud yang haruslah dilakoni
Rabu, 04 April 2012
Tabir Mimpi
Tema
Puisi Hati
Ey itu kah kau???
Kupu – kupu kecil yang selalu penuh tanya?
Yang membawa ribuan tanda tanya dalam benakmu?
Ingatkah kau, kemaren malam kita bercengkrama.
Saat surau mulai tak berpenghuni
Kita yang duduk saling menundukan kepala
Meresapi tiap bulir untain kisah yang terurai
Bak mengulur tiap benang yang kusut
Kita sulam menjadi rajutan kain tenun
Bisa kita gunakan,
Yach itulah warnanya…
Menghilangkan tanda tanyamu menjadi sebuah jawab
Ya sebuah jawab…
Ingatkah kau saat kau tanyakan tentang mimpi – mimpi itu?
Yang bahkan kau mulai lelah untuk mendengarnya
Tapi kau hebat mau untuk tetap bertanya
Dengan penuh keluguan kau bertanya
“Kenapa terus bicara mimpi?”
Sini malaikat kecilku, merapatlah!
Mari bercerita tentang mimpi itu
Kemaren, sekarang, yang telah lalu, yang sedang terjadi
Bahkan yang akan terjadipun hanya mimpi
Kita tidak bisa mengulang, benar kan?
Berhentilah mengejar mimpimu!
Kuserahkan ini untuk mengejar sesuatu yang nyata!
Kaupun berseloroh “apa ini?kok udah berdebu?”
Kusungging senyum kecil untukmu bidadari kecil
Hadiah dari seorang teman yang kan kuhadiahkan untukmu
Mushaf kecil berwarna kuning keemasan
Yang kan merubah mimpi untuk mengejar sesuatu yang nyata!!!
Kupu – kupu kecil yang selalu penuh tanya?
Yang membawa ribuan tanda tanya dalam benakmu?
Ingatkah kau, kemaren malam kita bercengkrama.
Saat surau mulai tak berpenghuni
Kita yang duduk saling menundukan kepala
Meresapi tiap bulir untain kisah yang terurai
Bak mengulur tiap benang yang kusut
Kita sulam menjadi rajutan kain tenun
Bisa kita gunakan,
Yach itulah warnanya…
Menghilangkan tanda tanyamu menjadi sebuah jawab
Ya sebuah jawab…
Ingatkah kau saat kau tanyakan tentang mimpi – mimpi itu?
Yang bahkan kau mulai lelah untuk mendengarnya
Tapi kau hebat mau untuk tetap bertanya
Dengan penuh keluguan kau bertanya
“Kenapa terus bicara mimpi?”
Sini malaikat kecilku, merapatlah!
Mari bercerita tentang mimpi itu
Kemaren, sekarang, yang telah lalu, yang sedang terjadi
Bahkan yang akan terjadipun hanya mimpi
Kita tidak bisa mengulang, benar kan?
Berhentilah mengejar mimpimu!
Kuserahkan ini untuk mengejar sesuatu yang nyata!
Kaupun berseloroh “apa ini?kok udah berdebu?”
Kusungging senyum kecil untukmu bidadari kecil
Hadiah dari seorang teman yang kan kuhadiahkan untukmu
Mushaf kecil berwarna kuning keemasan
Yang kan merubah mimpi untuk mengejar sesuatu yang nyata!!!
Langganan:
Komentar (Atom)


